Purworejo (ANTARA) - Petani di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, kini bisa panen tiga kali dalam setahun berkat bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupa pompa air tenaga surya Rp450 juta yang bersumber dari APBD Pemprov Jateng tahun 2022.
“Setelah adanya bantuan pompa air tenaga surya yang digunakan untuk mengoperasikan pompa air irigasi pertanian. Alhamdulillah masyarakat senang sekali dan membantu pengairan sawah," kata seorang petani Desa Krandegan, Mustangin, di Kabupaten Purworejo, Minggu.
Menurut dia, bantuan tersebut sangat membantu para petani di desanya yang selama ini menggunakan sistem tadah hujan untuk mengairi sawahnya.
Ia menjelaskan bahwa panel listrik tenaga surya itu berfungsi menghidupkan pompa air untuk menyedot air Sungai Dolang yang kemudian dialirkan ke area sawah melalui parit.
Terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian itu, lanjut dia, menjadikan petani bisa tiga kali tanam dan tiga kali panen dalam setahun.
Selain itu, bantuan juga bisa mengurangi beban petani, terutama untuk mendapat air.
Ia mengungkapkan, sebelum mendapat bantuan pompa air tenaga surya dari Gubernur Jateng, para petani tiap musim kemarau menggunakan mesin diesel, dimana sekali masa tanam membutuhkan hingga lima kali pengairan dengan kebutuhan 10 liter solar tiap kali mengairi.
Petani lainnya bernama Muh Sokeh mengatakan bahwa pembelian solar kini dibatasi sehingga keberadaan pompa air tenaga surya mempermudah akses irigasi bagi petani dan petani juga bisa dapat air secara gratis.
“Oleh karena itulah petani di Desa Krandegan sangat terbantu dengan pompa air tenaga surya. Air itu kebutuhan pokok. Sekarang petani tambah sukses," ujarnya.
Perangkat Desa Krandegan, Hendro Triyantoro, menambahkan bantuan Gubernur Ganjar Pranowo itu bisa menghasilkan listrik 18 ribu watt dan keberadaan alat itu bisa membantu memenuhi 70 persen kebutuhan air dari total 200 hektare lahan persawahan di desanya.
“Ada sekitar 100 petani merasakan manfaat pompa air tenaga surya itu, kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu bila musim kemarau sering gagal panen karena kurang air, sekarang tidak lagi," katanya.