Jakarta (ANTARA) - Jalan tol menjadi salah satu pilihan bagi pengendara mobil untuk menghindari kemacetan ataupun memangkas jarak tempuh ketika bepergian.
Namun, lantaran bebas hambatan, banyak pengemudi yang "tidak tertib" saat memacu kendaraan mereka sehingga bisa membahayakan pengendara lainnya.
Senior Instructure Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana membagikan sejumlah tips berkendara di jalan tol agar tetap aman, nyaman, dan menyenangkan.
Ada tiga persiapan sebelum memasuki jalan tol. Pertama persiapan fisik pengemudi, di mana pengemudi harus tidur cukup minimal tujuh jam sebelum berkendara untuk meminimalisir kelelahan saat di jalan tol.
Kedua, pengecekan mobil untuk kelayakan berkendara jarak jauh, seperti pengecekan tekanan angin, ketebalan ban, kondisi mesin, dan hal penting lainnya.
Ketiga, pemilihan rute dan waktu keberangkatan, karena berkendara siang atau malam, memiliki kondisi tantangan yang berbeda bagi pengendara.
Memperhatikan beberapa hal saat berkendara di jalan tol. Mulai dari batas kecepatan, etika menggunakan lajur kanan dan lajur kiri, menjaga jarak aman, dan keharusan beristirahat setelah berkendara selama tiga jam.
Selain itu, pengguna jalan tol juga sering dihadapi dengan kondisi aquaplaning ketika sedang terjadi hujan lebat.
Pengemudi harus tetap fokus dan dapat mengurangi kecepatan saat hujan turun serta mengambil lajur kiri dengan kecepatan konstan maksimal 60 km/jam.
Untuk membantu visibilitas, nyalakan lampu senja atau lampu kabut dan hindari menyalakan hazard.
Apabila terlanjur mengalami selip karena kondisi aquaplanning, usahakan melakukan counter steer dengan mengarahkan kemudi ke depan atau ke tujuan, serta melepas kaki dari pedal gas dan tidak menginjak pedal rem, guna menghindari selip berlebih yang juga bisa berdampak pada kendaraan terguling.