Magelang (ANTARA) - Sebanyak 2.072 pekerja program padat karya menerima upah perangsang pekerja dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Magelang dengan setiap pekerja memperoleh Rp60.000 dikali jumlah hari mereka bekerja selama program itu 10 hari.
Kepala Disnaker Kota Magelang Wawan Setiadi dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat, mengatakan padat karya tahun ini fokus pada pembersihan fasilitas umum dan tempat ibadah di kelurahan masing-masing.
Padat karya nonbahan dilaksanakan terbagi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Magelang Utara (21 November-1 Desember 2022) meliputi Kelurahan Kramat Utara, Kramat Selatan, Kedungsari, Potrobangsan, dan Wates. Kecamatan Magelang Tengah (26 Oktober-5 November 2022) meliputi Kelurahan Gelangan, Panjang, Cacaban, Magelang, Kemirirejo, dan Rejowinangun Utara. Kecamatan Magelang Selatan (2-12 November 2022) meliputi Kelurahan Rejowinangun Selatan, Tidar Utara, Tidar Selatan, Magersari, Jurangombo Utara, dan Jurangombo Selatan.
"Program padat karya ini merupakan salah satu upaya pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran di Kota Magelang, yang sumber dananya dari Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2022," katanya di Aula Kantor Kecamatan Magelang Selatan, Kamis (10/11).
Dia menjelaskan pembayaran upah mereka maksimal lima hari setelah jadwal kegiatan padat karya di kelurahan tersebut selesai. Pembayaran dilaksanakan oleh Bank Jateng.
Pada hari yang sama, Kamis (10/11), di Lapangan Kwarasan atau depan Kantor Kecamatan Magelang Selatan, diadakan pasar murah yang diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang.
Masyarakat, termasuk para pekerja yang menerima upah padat karya, diimbau untuk berbelanja di pasar murah karena harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar saat ini.
Kepala Disperindag Kota Magelang Saifullah menjelaskan tujuan pasar murah menyediakan barang dengan harga di bawah harga pasar dengan menekan harga jual, memberikan kesempatan pelaku UMKM memasarkan produk, dan para distributor, khususnya Bulog dan pasar swalayan, menjual produk lebih murah ketimbang harga berlaku pada hari-hari yang lain.
"Peserta pasar murah antara lain dari Bulog, pelaku UMKM, organisasi wanita seperti PKK, Dharma Wanita, GOW, IWAPI, dan lainnya," katanya.
Jumlah peserta 70 stan untuk setiap kecamatan dan tingkat Kota Magelang mencapai total 100 stan. Kegiatan ini kerja sama seluruh kecamatan di Kota Magelang serta berkolaborasi dengan Disnaker dan Dispertan, khususnya dalam program padat karya.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz bersyukur karena para pekerja menerima upah setelah mengikuti program padat karya.
Ia berharap, upah yang diterima dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk berbelanja di pasar murah yang diadakan Disperindag.
"Belanjanya di pasar murah, jangan lupa sedekahnya. Karena supaya rejeki dari langit bisa terbuka ada tiga hal, yakni sedekah, berbakti pada orang tua, dan silaturahmi," katanya.