Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyatakan tidak ingin para lansia di daerah itu kebingungan mencari kendaraan umum untuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sehingga pemkot setempat memberikan layanan antar dan jemput mereka.
"Lansia maupun pasien di Magelang, dijemput dan diantar. Saya tidak ingin mereka kebingungan cari kendaraan untuk pulang. Bagi yang tidak bisa ke rumah sakit atau ke puskesmas, ada tim yang datang untuk 'home care'," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Rabu.
Ia mengatkaan hal itu ketika menjadi narasumber webinar Hari Kesehatan Nasional ke-58 dengan tema "Sehat di Usia Produktif Menuju Lansia Mandiri, Aktif, dan Bahagia" digelar Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut Kementerian Kesehatan pada Senin (7/11), yang antara lain dihadiri Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Ia menyatakan komitmen pemkot setempat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk terhadap lansia.
Ia mengatakan para lansia di daerah setempat mulai mengikuti berbagai kegiatan, seperti senam lansia, sedangkan Dinas Kesehatan Kota Magelang juga berpartisipasi merawat lansia melalui program kesehatan dan pembagian sembako.
Pemkot Magelang juga mengembangkan inovasi layanan santun lansia, antara lain Jemput Sakit Antar Sehat (JSAS), Siaga Among Raga (SIAMOR), Daftar KIS lewat WA dari Rumah (DAKWAH), dan Partisipasi Mengukur Kesehatan Badan Setelah Menginjak Usila di Posyandu Lansia.
"Kami juga ada Sapu Bersih Makanan Berbahaya (SABER MAYA), Home Care Center (HCC), Kejar Target Vaksinasi Memanfaatkan Tema Spesifik (KETAN MENTIK), dan Kader Ketuk Pintu (KATUP)," Aziz yang juga dokter itu.
Pada kesempatan itu, Wamenkes Dante menjelaskan tentang pertumbuhan penduduk diisi oleh usia produktif serta usia lanjut.
Kementerian Kesehatan juga berkomitmen melakukan transformasi dengan salah satu komponen, berupa layanan primer. Transformasi layanan primer difokuskan untuk meningkatkan layanan promotif dan preventif terhadap penyakit di masyarakat sedini mungkin.
"Tidak hanya itu, keselamatan dan kesehatan kerja termasuk pada kaum disabilitas," katanya.