Tekan inflasi, Pemkab Banyumas gelar Gerakan Pangan Murah
Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat menggelar Gerakan Pangan Murah sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi khususnya yang bersumber dari bahan pangan.
Saat memberi sambutan dalam pembukaan kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar di area parkir Kompleks Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto, Minggu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi kegiatan tersebut karena sebetulnya yang diinginkan masyarakat adalah bukti nyata, seperti Gerakan Pangan Murah itu.
"Ini yang saya minta kepada seluruh dinas-dinas dari Bappeda, Asisten, Sekda, dan lainnya untuk melakukan perbuatan tindakan yang langsung bisa membantu masyarakat yang sekarang masih dalam keadaan sulit," tegasnya.
Bupati juga mengimbau kolaborasi seperti yang dilakukan dalam kegiatan tersebut terus dilakukan agar bisa membantu masyarakat sebanyak-banyaknya.
Menurut dia, hal itu disebabkan kerja tidak hanya di belakang meja, namun kerja yang paling besar adalah kerja yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan langsung bisa membantu masyarakat.
Sementara itu, Analis Ketahanan Pangan Muda Badan Pangan Nasional Jan Piter Sinaga mengatakan dalam rapat koordinasi TPID pada Agustus 2022, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar semua pemerintah daerah bersama-sama bersinergi untuk mengendalikan inflasi pangan.
"Momentum hari ini (30/10) merupakan bagian dari pengendalian inflasi pangan, yakni gerakan pangan murah. Mengapa pangan murah? karena kita ingin menyediakan pangan yang berasal dari produsen kita, dan menggandeng para gapoktan (gabungan kelompok tani), sehingga nantinya gapoktan ini dapat menjadi distributor pangan di Kabupaten Banyumas," jelasnya.
Saat ditemui di sela kegiatan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan Gerakan Pangan Murah terselenggara atas kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, Bulog, dan pemangku kepentingan lainnya termasuk produksi serta penyedia pangan di Banyumas.
"Tujuannya, kami ingin membantu masyarakat pada saat kondisi sekarang ini terjadi inflasi dan efek pandemi yang masih kita rasakan, ada kesulitan ekonomi, dengan menyediakan sembilan bahan makanan pokok yang harganya di bawah harga pasar," katanya.
Dalam hal ini, dia mencontohkan beras yang dijual dalam kegiatan tersebut, selisih harganya berkisar Rp2.000-Rp3.000 per kilogram di bawah harga pasar.
Selain itu, kata dia, harga ayam potong yang di pasaran mencapai Rp38.000/kg namun dalam kegiatan tersebut hanya dijual dengan harga Rp25.000/kg.
"Kami juga menggandeng gapoktan (gabungan kelompok tani) yang menyediakan pisang cavendish, alhamdulillah tadi langsung habis terjual," katanya.
Jaka mengatakan setelah melihat respons masyarakat yang sangat bagus, pihaknya berencana untuk kembali menggelar Gerakan Pangan Murah di GOR Satria pada tanggal 27 November 2022 dengan skala yang lebih besar.
Salah seorang ibu rumah tangga, Ningrum menyambut baik penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah karena sangat membantu masyarakat.
"Apalagi sejak pandemi kemarin, harga kebutuhan pokok masyarakat banyak yang naik. Di sini harganya murah, selisih harganya dengan pasaran bisa mencapai Rp5.000," kata warga Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur itu.
Dia pun memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli telur ayam, daging ayam potong, dan minyak goreng guna memenuhi kebutuhan rumah.
Selain itu, dia mengharapkan kegiatan tersebut dapat digelar secara rutin sehingga bisa lebih membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga yang murah.
Baca juga: Tekan inflasi, Pemkab Pekalongan gelar operasi pasar
Baca juga: Tekan inflasi, Pemkab Batang gencarkan tanaman pangan cepat panen
Saat memberi sambutan dalam pembukaan kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar di area parkir Kompleks Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto, Minggu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi kegiatan tersebut karena sebetulnya yang diinginkan masyarakat adalah bukti nyata, seperti Gerakan Pangan Murah itu.
"Ini yang saya minta kepada seluruh dinas-dinas dari Bappeda, Asisten, Sekda, dan lainnya untuk melakukan perbuatan tindakan yang langsung bisa membantu masyarakat yang sekarang masih dalam keadaan sulit," tegasnya.
Bupati juga mengimbau kolaborasi seperti yang dilakukan dalam kegiatan tersebut terus dilakukan agar bisa membantu masyarakat sebanyak-banyaknya.
Menurut dia, hal itu disebabkan kerja tidak hanya di belakang meja, namun kerja yang paling besar adalah kerja yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan langsung bisa membantu masyarakat.
Sementara itu, Analis Ketahanan Pangan Muda Badan Pangan Nasional Jan Piter Sinaga mengatakan dalam rapat koordinasi TPID pada Agustus 2022, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar semua pemerintah daerah bersama-sama bersinergi untuk mengendalikan inflasi pangan.
"Momentum hari ini (30/10) merupakan bagian dari pengendalian inflasi pangan, yakni gerakan pangan murah. Mengapa pangan murah? karena kita ingin menyediakan pangan yang berasal dari produsen kita, dan menggandeng para gapoktan (gabungan kelompok tani), sehingga nantinya gapoktan ini dapat menjadi distributor pangan di Kabupaten Banyumas," jelasnya.
Saat ditemui di sela kegiatan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan Gerakan Pangan Murah terselenggara atas kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, Bulog, dan pemangku kepentingan lainnya termasuk produksi serta penyedia pangan di Banyumas.
"Tujuannya, kami ingin membantu masyarakat pada saat kondisi sekarang ini terjadi inflasi dan efek pandemi yang masih kita rasakan, ada kesulitan ekonomi, dengan menyediakan sembilan bahan makanan pokok yang harganya di bawah harga pasar," katanya.
Dalam hal ini, dia mencontohkan beras yang dijual dalam kegiatan tersebut, selisih harganya berkisar Rp2.000-Rp3.000 per kilogram di bawah harga pasar.
Selain itu, kata dia, harga ayam potong yang di pasaran mencapai Rp38.000/kg namun dalam kegiatan tersebut hanya dijual dengan harga Rp25.000/kg.
"Kami juga menggandeng gapoktan (gabungan kelompok tani) yang menyediakan pisang cavendish, alhamdulillah tadi langsung habis terjual," katanya.
Jaka mengatakan setelah melihat respons masyarakat yang sangat bagus, pihaknya berencana untuk kembali menggelar Gerakan Pangan Murah di GOR Satria pada tanggal 27 November 2022 dengan skala yang lebih besar.
Salah seorang ibu rumah tangga, Ningrum menyambut baik penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah karena sangat membantu masyarakat.
"Apalagi sejak pandemi kemarin, harga kebutuhan pokok masyarakat banyak yang naik. Di sini harganya murah, selisih harganya dengan pasaran bisa mencapai Rp5.000," kata warga Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur itu.
Dia pun memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli telur ayam, daging ayam potong, dan minyak goreng guna memenuhi kebutuhan rumah.
Selain itu, dia mengharapkan kegiatan tersebut dapat digelar secara rutin sehingga bisa lebih membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga yang murah.
Baca juga: Tekan inflasi, Pemkab Pekalongan gelar operasi pasar
Baca juga: Tekan inflasi, Pemkab Batang gencarkan tanaman pangan cepat panen