Semarang (ANTARA) - Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono menyebut luasan tanggul laut yang jebol di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas Semarang hingga menyebabkan banjir limpasan air laut yang masuk ke darat mencapai panjang 20 meter dengan lebar 1,5 meter.
"Rob yang besar mengakibatkan tanggul penahan air laut di kawasan Lamicitra tidak mampu menahan air laut yang cukup besar," kata Winarsono di Semarang, Jateng, Selasa.
Ia menuturkan upaya yang telah dilakukan sejak Senin (22/5/2022) malam yakni melakukan penyisiran di sekitar lokasi tanggul yang jebol.
Menurut dia, evakuasi terhadap pekerja yang terdampak banjir di kawasan pelabuhan Semarang ini juga sudah dilakukan.
Selain tanggul jebol, limpasan air laut yang masuk ke darat ini juga menyebabkan sejumlah perkampungan di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas juga tergenang banjir.
Beberapa lokasi yang terdampak antara lain kawasan Tambak Lorok serta Kelurahan Kemijen.
"Tidak ada yang mengungsi, warga memilih tetap bertahan di rumah," katanya.
Ia menyebut ketinggian rob yang menggenangi perkampungan di sekitar Tanjung Emas tersebut bisa mencapai 80 Cm.
Ia menambahkan BPBD telah menyiapkan dapur umun di Kecamatan Semarang Utara untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir rob tersebut.
Sebelumnya, banjir rob atau air pasang yang melimpah ke daratan dengan ketinggian 2 meter lebih melanda kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022), khususnya daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.
Ribuan pekerja dari sejumlah pabrik yang berada di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut.
Selain sepeda motor dan mobil, ribuan unit mesin jahit serta mesin produksi pada sejumlah pabrik juga terendam banjir rob.
Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan.