Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta akan menutup Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) selama enam bulan untuk proses renovasi.
"Kemarin saya sudah 'meeting' dengan Taman Safari dan investor, intinya akan segera dimulai. Lebaran masih menerima tamu dulu, setelah itu ditutup enam bulan," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat memperlihatkan desain TSTJ kepada wartawan di Solo, Senin.
Ia mengatakan, pengerjaannya akan dikebut sehingga targetnya bisa dibuka kembali pada bulan Desember tahun ini.
"Namun ini bertahap ya, ini baru segmen satu," katanya.
Baca juga: TSTJ membuka paket sedekah satwa selama Ramadhan
Ia mengatakan beberapa pengerjaan pada renovasi tersebut di antaranya kandang terbuka bagi satwa dan ruang pertunjukan untuk satwa. "Yang jelas satwa tidak ditaruh di kerangkeng-kerangkeng kecil, namun tetap ada pagar. Nanti dibuat pulau buatan, pemisahnya air. Yang bagus ada tempat pertunjukan yang ada di danau. Pertunjukan hewan yang menarik buat anak-anak," katanya.
Menurut Gibran, selama pengerjaan sebagian satwa akan diungsikan di Taman Safari, sedangkan sebagian lagi tetap di TSTJ. "Yang diungsikan nanti jadi tanggungan Taman Safari. Saya minta tambahan satwa juga," katanya.
Sementara itu, mengingat selama enam bulan tersebut tidak ada pemasukan maka pemerintah daerah akan mencukupi kebutuhan operasional di TSTJ.
"Kebutuhan pakan dan lain-lain Rp350 juta/bulan, nanti kami tanggung. Kami ambilkan dari BTT (belanja tidak terduga). Jadi ditalangi dulu selama enam bulan," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta akan rombak Taman Satwa Taru Jurug
Baca juga: Angka kunjungan di TSTJ Surakarta mulai mendekati normal