Pertandingan lebih dulu diwarnai hujan lima kartu kuning --dua untuk Burkina Faso dan tiga bagi Gabon-- sebelum gol pertama lahir pada menit ke-28 dicetak oleh Bertrand Traore.
Penyerang Aston Villa tersebut menuntaskan gelombang serangan balik Burkina Faso dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti memanfaatkan umpan terobosan Dango Outtara demi menaklukkan kiper Jean Amonome.
Keunggulan tersebut bertahan hingga turun minum dan pada menit ke-67 Burkina Faso mendapat keuntungan besar setelah Sidney Obissa menerima kartu kuning kedua, memaksa Gabon melanjutkan pertandingan hanya dengan sepuluh pemain.
Bukannya memanfaatkan ketimpangan jumlah pemain untuk menjaga atau memperlebar marjin keunggulan, Burkina Faso malah kecolongan semenit memasuki injury time kala gagal mengantisipasi situasi sepak pojok Gabon.
Bola tandukan Bruno Ecuele Manga menyambut umpan silang Denis Bouanga berakhir menjadi gol bunuh diri yang dicetak Adama Guira dan menguapkan kemenangan yang sudah di depan mata Burkina Faso.
Skor 1-1 bertahan hingga bubaran waktu normal memaksa laga dilanjutkan dengan babak tambahan 2x15 menit, di mana Burkina Faso beberapa kali hampir mengunci kemenangan sayang tembakan-tembakan Mohamed Konate dan Ismahila Ouedraogo masih bisa digagalkan oleh Amonome.
Pemenang harus ditentukan lewat adu penalti di mana algojo keempat dan kedelapan kedua tim sama-sama gagal menyarangkan bola ke dalam gawang.
Tiba giliran Lloyd Palon bertugas menjadi algojo tendangan penalti kesembilan Gabon dan bek Bastia itu mendapati eksekusinya membentur mistar gawang.
Kesempatan mengunci tiket perempat final tak disia-siakan oleh Ouradogo yang sukses mengkonversi tendangan penalti kesembilan Burkina Faso demi mengantarkan negaranya menang 7-6.
Di babak perempat final, Burkina Faso akan menanti pemenang laga antara Nigeria kontra Tunisia, demikian catatan situs resmi CAF.