Ketua RT dan RW di Kabupaten Semarang dilindungi BPJAMSOSTEK
Semarang (ANTARA) - Ketua RT dan RW di Kabupaten Semarang secara bertahap tahun ini akan didaftarkan menjadi peserta BPJAMSOSTEK agar terlindungi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
"Semua perangkat desa alhamdulillah sudah terlindungi atau tercover BPJAMSOSTEK, perlindungan yang sama akan diberikan kepada RT dan RW," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Ungaran Novri Annur melalui Kabid Kepersertaan BPJAMSOSTEK Cabang Ungaran Fadillah Utami, Selasa (18/1).
Fadillah Utami menjelaskan sosialisasi terkait teknis pendaftaran telah disampaikan melalui camat dan perangkat desa.
Melalui sosialisasi yang melibatkan instansi terkait, unsur pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa, lanjut Fadilah, pihaknya yakin proses pendataan dan pendaftaran peserta perangkat RT dan RW bisa berjalan sesuai rencana.
"Ini menjadi perhatian bersama, mungkin ke depannya unsur Linmas bisa didaftarkan juga menjadi peserta BPJAMSOSTEK," katanya.
Sosialisasi kepersertaan Program Jaminan Ketenagakerjaan di Aula Rumah Makan Cikal Gading Tuntang yang dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra Tajudinor tersebut, dihadiri Kabid Pemerintahan Desa Dispermasdes Kabupaten Semarang Aris Setyawan, Dirut RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa dr Hasty Wulandari, serta perwakilan perangkat dari lima kecamatan yakni Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas, Pringapus, dan Kecamatan Bawen.
Di lokasi yang sama, juga diserahkan secara simbolis santunan kepada dua ahli waris peserta BPJAMSOSTEK yakni kepada ahli waris almarhum Ryan Anggoro Purbo, karyawan RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa yang mengalami kecelakaan kerja.
Ahli waris almarhum mendapat santunan JKK sebesar Rp147.570.846 dan santunan beasiswa sebesar Rp87.000.000; santunan JKM sebesar Rp49.118.680 juga diberikan kepada ahli waris salah satu perangkat Desa Tegalwaton, Tengaran atas nama almarhum Jasmin.
Dalam sambutannya, Tajudinor menjelaskan manfaat kepersertaan BPJAMSOSTEK saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat terlebih hal itu sudah diatur oleh undang-undang.
"Ada nilai sosial yang tinggi, bagi yang meyakini ini menjadi sebagian sedekah. Semoga sosialisasi bisa berjalan dengan baik sekaligus menginspirasi bagi kita semua," jelas dia.
Aris Setyawan menambahkan data Dispermasdes Kabupaten Semarang menyebutkan bila jumlah RT ada lebih kurang 6.500 orang dan jumlah RW lebih kurang 1.700 orang. Kebijakan pendaftaran peserta tadi dimulai tahun ini dibiayai menggunakan APBDesa.
"Disesuaikan dengan kemampuan desa, tetapi kemarin kami cermati rata-rata sudah dianggarkan. Ada dua jaminan, kecelakaan kerja dan jaminan kematian, sehingga dari sisi iuran sangat terjangkau," kata Aris.
Anis mengatakan karena pembiayaan iurannya dari APBDesa, maka pihaknya masih berhitung Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak kaitannya dengan pendaftaran Linmas menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Kalau dua sumber anggaran itu ada kenaikan, barangkali tahun depan Linmas bisa didaftarkan menjadi peserta juga," katanya.
"Semua perangkat desa alhamdulillah sudah terlindungi atau tercover BPJAMSOSTEK, perlindungan yang sama akan diberikan kepada RT dan RW," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Ungaran Novri Annur melalui Kabid Kepersertaan BPJAMSOSTEK Cabang Ungaran Fadillah Utami, Selasa (18/1).
Fadillah Utami menjelaskan sosialisasi terkait teknis pendaftaran telah disampaikan melalui camat dan perangkat desa.
Melalui sosialisasi yang melibatkan instansi terkait, unsur pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa, lanjut Fadilah, pihaknya yakin proses pendataan dan pendaftaran peserta perangkat RT dan RW bisa berjalan sesuai rencana.
"Ini menjadi perhatian bersama, mungkin ke depannya unsur Linmas bisa didaftarkan juga menjadi peserta BPJAMSOSTEK," katanya.
Sosialisasi kepersertaan Program Jaminan Ketenagakerjaan di Aula Rumah Makan Cikal Gading Tuntang yang dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra Tajudinor tersebut, dihadiri Kabid Pemerintahan Desa Dispermasdes Kabupaten Semarang Aris Setyawan, Dirut RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa dr Hasty Wulandari, serta perwakilan perangkat dari lima kecamatan yakni Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas, Pringapus, dan Kecamatan Bawen.
Di lokasi yang sama, juga diserahkan secara simbolis santunan kepada dua ahli waris peserta BPJAMSOSTEK yakni kepada ahli waris almarhum Ryan Anggoro Purbo, karyawan RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa yang mengalami kecelakaan kerja.
Ahli waris almarhum mendapat santunan JKK sebesar Rp147.570.846 dan santunan beasiswa sebesar Rp87.000.000; santunan JKM sebesar Rp49.118.680 juga diberikan kepada ahli waris salah satu perangkat Desa Tegalwaton, Tengaran atas nama almarhum Jasmin.
Dalam sambutannya, Tajudinor menjelaskan manfaat kepersertaan BPJAMSOSTEK saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat terlebih hal itu sudah diatur oleh undang-undang.
"Ada nilai sosial yang tinggi, bagi yang meyakini ini menjadi sebagian sedekah. Semoga sosialisasi bisa berjalan dengan baik sekaligus menginspirasi bagi kita semua," jelas dia.
Aris Setyawan menambahkan data Dispermasdes Kabupaten Semarang menyebutkan bila jumlah RT ada lebih kurang 6.500 orang dan jumlah RW lebih kurang 1.700 orang. Kebijakan pendaftaran peserta tadi dimulai tahun ini dibiayai menggunakan APBDesa.
"Disesuaikan dengan kemampuan desa, tetapi kemarin kami cermati rata-rata sudah dianggarkan. Ada dua jaminan, kecelakaan kerja dan jaminan kematian, sehingga dari sisi iuran sangat terjangkau," kata Aris.
Anis mengatakan karena pembiayaan iurannya dari APBDesa, maka pihaknya masih berhitung Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak kaitannya dengan pendaftaran Linmas menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Kalau dua sumber anggaran itu ada kenaikan, barangkali tahun depan Linmas bisa didaftarkan menjadi peserta juga," katanya.