Jakarta (ANTARA) - Arsenal menjadi korban kejutan Piala FA setelah didepak Nottingham Forest menyusul kekalahan 0-1 di markas tim kasta kedua itu dalam laga putaran ketiga di Stadion The Valley, Minggu waktu setempat (Senin WIB).
Penyerang pengganti Lewis Grabban memainkan peranan supersub untuk Forest saat mencetak penentu kemenangan hanya tujuh menit jelang bubaran waktu normal.
Setelah sukses mematahkan serangan Arsenal, gelandang Ryan Yates melepaskan umpan silang yang dijangkau oleh Grabban dengan menjulurkan kakinya demi memperdaya kiper Bernd Leno dan membawa tuan rumah memimpin.
Forest memang tampil lebih baik dibandingkan tamunya nyaris sepanjang laga di mana mereka disiplin mengawal pertahanan dan menciptakan lebih banyak peluang.
Publik tuan rumah bahkan sempat menyoraki wasit Craig Pawson setelah melihat Jack Colback tampak didorong jatuh oleh Bukayo Saka di dalam kotak penalti Arsenal pada menit ke-62, tapi sang pengadil tak bereaksi.
Sebelum kebobolan pada menit-menit akhir, Leno juga banyak disibukkan mengamankan gawang Arsenal atas beberapa peluang berbahaya yang dari sepakan boli Philip Zinckernagel dan eksekusi tendangan bebas James Garner.
Sebaliknya serangan-serangan yang dibangun Arsenal lebih banyak patah sebelum memasuki pertahanan tuan rumah dan salah satu peluang terbaik dilepaskan oleh Eddie Nketiah di babak pertama yang masih bisa dihadang oleh Steve Cook.
Forest berpotensi melanjutkan kisah kejutan di Piala FA musim ini, sebab mereka sudah ditunggu juara bertahan Leicester City di putaran keempat nanti.
Berdasarkan hasil undian yang dirilis dalam situs resmi FA, Forest akan kembali bertindak sebagai tuan rumah untuk laga putaran keempat melawan Leicester yang dijadwalkan berlangsung pada 4-7 Februari nanti.
Keberhasilan melaju ke putaran keempat Piala FA dengan menyingkirkan Arsenal menjadi kelanjutan tren positif bagi Forest yang mengalami banyak perubahan sejak dilatih Steve Cooper pada September lalu.
Di kompetisi kasta kedua Divisi Championship, Forest kini berada di posisi kesembilan klasemen, padahal Cooper mewarisi tim yang berkutat di zona merah dari pendahulunya, Chris Hughton.