Alokasi anggaran RTLH 2022 di Batang turun drastis

Batang, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada 2022 hanya mampu mengalokasikan anggaran program rehabalitasi rumah tidak layak huni sebesar Rp3 miliar atau turun 70 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak Rp10 miliar karena dampak pandemi COVID-19.

"Pada tahun 2022, kami hanya mengalokasikan bantuan rehab rumah tidak layak huni sebanyak 330 unit. Memang terjadi penurunan bantuan RTLH pada tahun mendatang," kata Bupati batang Wihaji di Batang, Kamis.

Menurut dia, penurunan anggaran RTLH 2022 karena pemerintah melakukan refocusing untuk penanganan dampak pandemi COVID-19, termasuk pemulihan ekonomi.

Baca juga: Relawan tangguh bencana Wonosobo bantu rehabilitasi empat RLTH

Adapun untuk biaya rehabilitasi RTLH, kata Wihaji, pemkab melalui pos Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) menganggarkan masing-masing rumah sebesar Rp12,5 juta atau meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp10 juta per rumah.

Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Batang Nur Haryanto mengatakan bahwa selama 2021, alokasi RTLH antara lain bersumber dari APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS).

Pada 2021, kata dia, pemkab melalui APBD merehab RTLH sebanyak 324 rumah, kemudian dari DAK (115 rumah), dan program BSPS 201 unit rumah.

"Untuk anggaran RTLH yang bersumber dari DAK dan BSPS Kementerian PUPR senilai Rp20 juta per unit rumah sedang dari APBD Rp12,5 juta per unit rumah," katanya.

Pada 2022, jumlah RTLH yang akan direhab dengan menggunakan anggaran APBD sebanyak 305 rumah dan 25 rumah akan menggunakan APBD dan APBN yang masing-masing RTLH akan mendapatkan sebesar Rp40 juta, demikian Nur Haryanto.

Baca juga: Baznas Temanggung bantu rehabilitasi 143 rumah warga miskin