Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tegas menyikapi pengemudi Batik Solo Trans (BST) nakal yang beberapa waktu lalu kedapatan mengirimkan pesan tidak sopan kepada penumpang.
"Sebetulnya sudah dapat sanksi. Akan tetapi, saya lihat sanksinya enggak tegas," kata Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu.
Ia mengatakan bahwa pengemudi tersebut hanya mendapatkan sanksi berupa skorsing selama 3 hari.
"Padahal itu sudah termasuk pelecehan verbal. Seharusnya enggak 3 hari saja. Saya yang malu, dan katanya enggak hanya satu korban," katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas keberanian penumpang tersebut untuk berterus terang atas hal yang dialaminya.
"Saya terima kasih kepada warga yang sudah mau speak up, enggak gampang lo speak up seperti itu. Sekarang juga marak kasus seperti itu, memalukan," katanya.
Menurut dia, sanksi yang seharusnya diterima oleh pengemudi nakal tersebut berupa pemecatan.
"Pecat wae, ngopo skorsing 3 hari. Silakan kalau ada korban lain, laporke saja. Kalau ada laporan tindakannya cepat, kok. Nanti tak parani sik kantore (Kantor BST)," katanya.
Sebelumnya, viral tangkapan layar percakapan antara pengemudi dan penumpang. Awalnya pengemudi beralasan meminta nomor ponsel si penumpang karena ingin memberikan jadwal operasional BST. Namun, justru pengemudi tersebut malah meminta foto penumpang yang dia anggap cantik.
Berita Terkait
Wapres: Kesiapsiagaan bencana penting kurangi dampak kerugian
Jumat, 13 Desember 2024 18:37 Wib
Wapres pimpin Apel Kesiapsiagaan dan Rakor Baznas Tanggap Bencana
Jumat, 13 Desember 2024 16:01 Wib
Wapres Gibran Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Semarang
Jumat, 13 Desember 2024 13:31 Wib
Wapres Gibran ingatkan perbedaan adalah hal lumrah
Rabu, 27 November 2024 12:49 Wib
Gibran bersama istri mencoblos di TPS 018 Kelurahan Manahan-Solo
Rabu, 27 November 2024 12:20 Wib
KPPS pastikan tak ada perlakuan khusus pada Gibran di TPS
Selasa, 26 November 2024 16:49 Wib
Wapres Gibran dijadwalkan mencoblos di TPS 18 Manahan Solo
Senin, 25 November 2024 14:04 Wib
Pupuk Indonesia dan Wapres ajak petani tebus pupuk bersubsidi di "Rembuk Tani"
Jumat, 22 November 2024 23:06 Wib