Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus melakukan pemenuhan layanan dasar bagi para pengungsi banjir seperti pendistribusian logistik makanan, layanan kesehatan, dan proses evakuasi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa saat ini sejumlah wilayah Kota Pekalongan masih tergenang banjir sehingga warga terpaksa harus mengungsi.
"Hingga kini sebanyak 175 warga yang sudah mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian yang disiapkan oleh pemkot karena rumah mereka terendam banjir. Para pengungsi kini dalam kondisi sehat dan baik-baik saja," katanya.
Menurut dia, hujan dengan intensitas tinggi dan sedang yang terjadi selama dua hari terakhir ini merendam ratusan rumah warga Kecamatan Pekalongan Utara.
Baca juga: Banjir landa sejumlah wilayah di Kota Pekalongan
Sejumlah wilayah yang terendam banjir tersebut antara lain Kampung Baru RT 03/RW 08 Kelurahan dengan ketinggian air mencapai 10 sentimeter, Perum Gama Permai Sidomulyo 10 centimeter, Clumprit Kelurahan Degayu 30 centimeter, dan Jalan Sultan Syahrir Kelurahan Pasirkratonkramat dengan ketinggian air 30 centimeter.
"Ketinggian air yang merendam permukiman penduduk memang mulai surut dibanding kondisi banjir pada hari sebelumnya yaitu Rabu (24/11) dan Kamis (25/11)," kata Dimas Arga.
Ia mengatakan sejumlah tempat pengungsian yang disiapkan pemkot yaitu aula Kelurahan Degayu yang kini menampung 24 orang pengungsi, aula bekas Kelurahan Kraton Kidul (65 orang), mushala Al Hikmah (10 orang), Tempat Pendidikan Alquran Al Hikmah Tirto (27 orang), dan aula Kecamatan Pekalongan Barat sebanyak 49 orang.
"Adapun untuk pemenuhan kebutuhan para pengungsi kami bekerja sama dengan PMI, dinas sosial, dan para relawan," katanya Dimas Arga Yudha.
Baca juga: Banjir landa beberapa bagian wilayah Kota Pekalongan
Baca juga: Terdampak banjir, Pemkot Pekalongan inventarisasi sekolah