Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan pemerintah akan merehabilitasi lahan dan hutan mangrove di seluruh Tanah Air pada 2021 karena ekosistem tanaman tersebut bekontribusi besar untuk menyerap emisi karbon.
Presiden Jokowi usai menanam mangrove bersama masyarakat di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa, mengatakan hutan mangrove mampu menyimpan karbon hingga 4-5 kali lipat dibandingkan hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon.
"Di 2021 ini kita akan melakukan rehabilitasi mangrove di seluruh Tanah Air," ucap Presiden menambahkan.
Luas lahan mangrove di Tanah Air yang akan direhabilitasi pada tahun ini mencapai 34 ribu hektar.
Upaya rehabilitasi mangrove ini, kata Presiden, meneguhkan komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris (Paris Agreement).
Perjanjian Paris berisikan upaya-upaya mitigasi dan adaptasi, termasuk kebijakan soal pendanaan mengenai perubahan iklim yang disepakati negara-negara di dunia sejak 2015.
"(Rehabilitasi mangrove) akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon dan ini meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement, terhadap perubahan iklim dunia," kata dia.
Presiden Jokowi berharap rehabilitasi mangrove akan mendorong perbaikan ekosistem. Misalnya perbaikan lahan mangrove di pesisir pantai diharapkan dapat menghambat abrasi yang diakibatkan air laut. Selain itu, rehabilitasi mangrove juga diharapkan dapat mendukung program ekowisata sehingga sektor pariwisata di daerah akan berkembang.
“Dan kita harapkan mendukung ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.