Bupati pastikan stok oksigen medis di Banyumas cukup
Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein memastikan stok oksigen medis di seluruh rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, cukup.
"Untuk ketersediaan oksigen tadi saya cek, kondisi sampai hari ini masih aman," katanya kepada wartawan usai memimpin rapat koordinasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) mengenai penanganan COVID-19 di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Dalam rapat koordinasi OPD mengemuka masalah ketersediaan oksigen yang sempat dialami oleh satu rumah sakit swasta di Banyumas namun persoalan itu dapat diatasi pada Minggu (4/7) sore.
Pemerintah Kabupaten Banyumas membantu mengambil langsung pasokan oksigen dari distributor di daerah Cirebon dan Tasikmalaya, Jawa Barat, guna memastikan pemenuhan kebutuhan oksigen medis di wilayahnya tidak terkendala.
Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) di Banyumas, menurut Bupati, hingga Senin (5/7) telah mencapai 93 hingga 94 persen dan sebagian penggunanya berasal dari luar wilayah Banyumas.
"Per hari ini BOR-nya sekitar 93 sampai 94 persen, tetapi kalau enggak ada yang dari luar Banyumas cuma sekitar 67 sampai 70 persen, aman sekali, cuma yang dari luar Banyumas masuk," katanya.
"Sepanjang kita masih dapat mengendalikan sebetulnya tidak masalah. Saya takutnya kan, kita kehabisan, orang kita (orang Banyumas) tidak bisa masuk rumah sakit, tetapi orang (daerah) lain yang masuk duluan, itu kan enggak fair (adil)," ia menambahkan.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah daerah berusaha menambah ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19.
Menurut dia, sekarang di Banyumas telah tersedia 1.100 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19, jumlahnya bertambah hampir empat kali lipat dari sebelumnya sekitar 300 tempat tidur.
"Untuk ketersediaan oksigen tadi saya cek, kondisi sampai hari ini masih aman," katanya kepada wartawan usai memimpin rapat koordinasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) mengenai penanganan COVID-19 di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Dalam rapat koordinasi OPD mengemuka masalah ketersediaan oksigen yang sempat dialami oleh satu rumah sakit swasta di Banyumas namun persoalan itu dapat diatasi pada Minggu (4/7) sore.
Pemerintah Kabupaten Banyumas membantu mengambil langsung pasokan oksigen dari distributor di daerah Cirebon dan Tasikmalaya, Jawa Barat, guna memastikan pemenuhan kebutuhan oksigen medis di wilayahnya tidak terkendala.
Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) di Banyumas, menurut Bupati, hingga Senin (5/7) telah mencapai 93 hingga 94 persen dan sebagian penggunanya berasal dari luar wilayah Banyumas.
"Per hari ini BOR-nya sekitar 93 sampai 94 persen, tetapi kalau enggak ada yang dari luar Banyumas cuma sekitar 67 sampai 70 persen, aman sekali, cuma yang dari luar Banyumas masuk," katanya.
"Sepanjang kita masih dapat mengendalikan sebetulnya tidak masalah. Saya takutnya kan, kita kehabisan, orang kita (orang Banyumas) tidak bisa masuk rumah sakit, tetapi orang (daerah) lain yang masuk duluan, itu kan enggak fair (adil)," ia menambahkan.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah daerah berusaha menambah ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19.
Menurut dia, sekarang di Banyumas telah tersedia 1.100 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19, jumlahnya bertambah hampir empat kali lipat dari sebelumnya sekitar 300 tempat tidur.