Solo (ANTARA) - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Soloraya meminta Gerakan Jateng di Rumah Saja lebih efektif agar hasilnya lebih optimal.
"Kalau misalnya hanya diberlakukan di sektor tertentu, sektor lain tetap dibuka. Hanya diberlakukan kepada warga tertentu dan sebagian warga yang lain tetap diberikan kelonggaran apa gunanya," kata Ketua APPBI Soloraya Veronica Lahji di Solo, Kamis.
Ia mengatakan kebijakan yang bersifat parsial akan tidak efektif karena tidak diterapkan secara keseluruhan.
Menurut dia, dari awal pusat perbelanjaan modern salah satunya mal sudah banyak dikenakan berbagai macam peraturan. Meski demikian, dikatakannya, mal langsung berbenah demi mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.
"Kami berbenah dengan mengikuti seluruh protokol kesehatan 3M, bahkan ini mau 5M, semua kami lakukan. Mal banyak aturan, pusat perbelanjaan modern harus begini begitu. Di luar sana dibebaskan, padahal akan efektif jika semua disamaratakan peraturannya," katanya.
Baca juga: Pemkab Boyolali dukung "Gerakan Jateng di Rumah Saja"
Oleh karena itu, pihaknya berharap seluruh keputusan pemerintah terkait penanganan COVID-19 harus dikaji benar dengan tetap mempertimbangkan efektivitas aturan tersebut.
"Pada prinsipnya kami akan mengikuti keputusan dari pemerintah untuk menangani kasus Corona supaya makin minim, tetapi apakah keputusan ini sudah dikaji dengan benar. Karena menurut kami diberlakukannya dua hari ini kepada seluruh masyarakat dan pelaku bisnis tanpa terkecuali mungkin akan efektif," katanya.
Sebelumnya, melalui Surat Edaran Nomor 443.5/0001933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan Pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari 2021.
Pada gerakan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kepala daerah di 35 kabupaten/kota, Provinsi Jawa Tengah dipersilakan mengatur pasar-pasar tradisional apakah tetap dibuka atau ditutup saat pelaksanaan gerakan tersebut sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.
Baca juga: Banyumas tak tutup pasar saat Gerakan Jateng di Rumah Saja
Baca juga: Ganjar tawarkan "Gerakan Jateng di Rumah Saja" untuk kurangi COVID-19