Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin berpotensi menguat seiring persetujuan penggunaan vaksin di Amerika Serikat.
Pada pukul 09.53 WIB, rupiah masih bergerak melemah 39 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.119 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS.
"Rupiah bisa menguat hari ini dengan sentimen positif dari persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer oleh FDA AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Persetujuan penggunaan vaksin tersebut menyusul persetujuan yang sudah diberikan oleh Inggris, Kanada, dan Bahrain. Menurut Ariston, penggunaan vaksin bisa mempercepat pemulihan ekonomi global.
Ia menuturkan, nilai tukar negara berkembang juga terlihat menguat terhadap dolar AS pada pagi ini.
"Pelemahan dolar AS ini menunjukkan tren rupiah masih konsolidasi di area support. Mungkin pasar menunggu approval vaksin BPOM," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Jumat (11/12/2020) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.080 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.105 per dolar AS.
Berita Terkait
Purbalingga harapkan penguatan dolar berdampak pada peningkatan ekspor
Jumat, 19 April 2024 13:56 Wib
Pemkab Banyumas antisipasi inflasi akibat pelemahan rupiah
Kamis, 18 April 2024 13:34 Wib
Rupiah merosot ditutup Rp16.176 per dolar AS
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Rupiah terus merosot dekati Rp16 ribu per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 10:07 Wib
Pemilik Biro Umrah Goldy Mixalmina jadi tersangka penipuan miliaran rupiah
Rabu, 6 Maret 2024 20:27 Wib
Pedagang Pasar Malam UMP catatkan omzet hingga jutaan rupiah
Kamis, 29 Februari 2024 11:33 Wib
Kejari Boyolali musnahkan barang bukti ratusan bal rokok ilegal miliaran rupiah
Kamis, 22 Februari 2024 15:22 Wib
Rupiah melemah, surplus neraca perdagangan RI turun
Jumat, 16 Februari 2024 10:35 Wib