Uskup: Jalani aktivitas sepenuh hati dengan AKB di tengah pandemi
Magelang (ANTARA) - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengajak umat Katolik keuskupan setempat, yang meliputi sebagian Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, menjalani aktivitas harian sepenuh hati dengan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.
"Gereja kita dikenal taat dengan protokol kesehatan. Jangan takut, khawatir, jalani aktivitas harian sepenuh hati, sebaik mungkin," ujarnya ketika berbicara dalam konser musik "Menjadi Anak Terang" secara virtual yang diprakarsai Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang yang dipantau di Magelang, Jumat malam.
Kepada semua umat, baik anak-anak, remaja, kaum muda, dan orang dewasa, dia mengatakan tidak ada harapan lain selain untuk menekuni situasi pandemi COVID-19 dengan mencoba membiasakan diri, menjalani adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Ia juga mengemukakan pentingnya umat mengembangkan solidaritas terhadap sesama dan lingkungan sekitar terkait dengan dampak pandemi virus corona jenis baru itu.
Keuskupan setempat juga mewujudkan solidaritas itu, sedangkan umat juga harus berdinamika dalam gerakan solidaritas tersebut.
"Buka diri, beri perhatian kepada mereka-mereka yang terkena dampak COVID-19, yang butuh pertolongan, ada yang kehilangan pekerjaan, tidak punya penghasilan. Solidarits sudah dimulai dan terus berjalan, silakan anda semua ikut berdinamika dalam gerakan solidaritas. Ini salah satu cara menghadirkan wajah kerahiman dan belas kasih Allah kepada dunia," ujar dia.
Ia juga berpesan kepada para pengurus gereja dan paroki-paroki di keuskupan setempat untuk melakukan pembinaan kepada umat, baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan.
"Yang sudah ikut ekaristi diharapkan ikut hadir di geraja ikut ekaristi, yang penting jaga kesehatan dan laksanakan prokokol kesahatan," ucap dia.
Ia mengatakan tentang pelonggaran pembatasan peribadatan di mana makin banyak gereja paroki mengadakan misa bersama umat.
Ke depan, katanya, kehadiran umat untuk mengikuti ekaristi di gereja masih bisa ditingkatkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Di antara 107 paroki di keuskupan setempat, katanya, berdasarkan informasi sudah ada 87 paroki yang mencoba menyelenggarakan misa secara luring.
"Meskikpun ada juga yang sudah mencoba (misa luring, red.), lalu tutup kembali karena ada warga terpapar COVID-19. Jumlah kehadiran umat dari bangku-bangku yang disediakan rata-rata 30-50 persen terisi umat. Ini masih cukup memprihatikan, ini masih diharapkan ditingkatkan kembali kehadiran umat," ujar dia.
Konser musik secara virtual melalui kanal Youtube Komsos KAS dari Studio Citraweb Yogyakarta itu, antara lain menghadirkan kelompok "Mlenuk Voice", Romo Edy Purwanto, Romo Aria Dewanto, dan Sofia Riyadi, dengan dipandu Frater Oot Christian dan Anastasia Dessi.
"Gereja kita dikenal taat dengan protokol kesehatan. Jangan takut, khawatir, jalani aktivitas harian sepenuh hati, sebaik mungkin," ujarnya ketika berbicara dalam konser musik "Menjadi Anak Terang" secara virtual yang diprakarsai Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang yang dipantau di Magelang, Jumat malam.
Kepada semua umat, baik anak-anak, remaja, kaum muda, dan orang dewasa, dia mengatakan tidak ada harapan lain selain untuk menekuni situasi pandemi COVID-19 dengan mencoba membiasakan diri, menjalani adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Ia juga mengemukakan pentingnya umat mengembangkan solidaritas terhadap sesama dan lingkungan sekitar terkait dengan dampak pandemi virus corona jenis baru itu.
Keuskupan setempat juga mewujudkan solidaritas itu, sedangkan umat juga harus berdinamika dalam gerakan solidaritas tersebut.
"Buka diri, beri perhatian kepada mereka-mereka yang terkena dampak COVID-19, yang butuh pertolongan, ada yang kehilangan pekerjaan, tidak punya penghasilan. Solidarits sudah dimulai dan terus berjalan, silakan anda semua ikut berdinamika dalam gerakan solidaritas. Ini salah satu cara menghadirkan wajah kerahiman dan belas kasih Allah kepada dunia," ujar dia.
Ia juga berpesan kepada para pengurus gereja dan paroki-paroki di keuskupan setempat untuk melakukan pembinaan kepada umat, baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan.
"Yang sudah ikut ekaristi diharapkan ikut hadir di geraja ikut ekaristi, yang penting jaga kesehatan dan laksanakan prokokol kesahatan," ucap dia.
Ia mengatakan tentang pelonggaran pembatasan peribadatan di mana makin banyak gereja paroki mengadakan misa bersama umat.
Ke depan, katanya, kehadiran umat untuk mengikuti ekaristi di gereja masih bisa ditingkatkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Di antara 107 paroki di keuskupan setempat, katanya, berdasarkan informasi sudah ada 87 paroki yang mencoba menyelenggarakan misa secara luring.
"Meskikpun ada juga yang sudah mencoba (misa luring, red.), lalu tutup kembali karena ada warga terpapar COVID-19. Jumlah kehadiran umat dari bangku-bangku yang disediakan rata-rata 30-50 persen terisi umat. Ini masih cukup memprihatikan, ini masih diharapkan ditingkatkan kembali kehadiran umat," ujar dia.
Konser musik secara virtual melalui kanal Youtube Komsos KAS dari Studio Citraweb Yogyakarta itu, antara lain menghadirkan kelompok "Mlenuk Voice", Romo Edy Purwanto, Romo Aria Dewanto, dan Sofia Riyadi, dengan dipandu Frater Oot Christian dan Anastasia Dessi.