Solo (ANTARA) - Sebanyak 49 atlet, pelatih, dan tenaga keolahragaan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mendapat penghargaan sebagai insan-insan olahraga berprestasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 di Solo.
"49 atlet dan pelatih NPC Indonesia baru kali ini mendapatkan penghargaan sebanyak itu, sehingga menjadi sejarah, karena tahun-tahun sebelumnya yang menerima masih di bawah 10 orang," kata Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto, di Solo, Rabu.
Menurut Rima, NPC Indonesia biasanya mendapatkan penghargaan untuk insan olahraga berprestasi paling hanya satu hingga dua atlet setiap tahun.
Pada 2019 masih kurang dari 10 atlet yang menerima, tetapi tahun ini, bisa mencapai 49 orang adalah hal yang luar biasa.
Karena, kata Rima, ketika mendapatkan penghargaan tersebut harus melalui verifikasi terlebih dahulu para atlet berprestasi, mantan atlet dan tenaga keolahragaan semua diusulkan. NPCI mengusulkan sekitar 90 orang berprestasi, tetapi yang menerima penghargaan 49 orang.
Menurut Rima, Kemenpora benar-benar sudah mensejajarkan olahraga disabilitas dan non-disabilitas. "Hal ini, merupakan sejarah bagi NPC, semoga kesetaraan ini, tetap dipertahankan oleh Menpora, dan bisa menghibur para atlet NPC Indonesia yang batal berangkat ke APG Filipina 2019, dengan adanya penghargaan Haornas itu," kata Rima.
Menurut dia, 49 orang yang mendapatkan penghargaan tersebut terdiri dari 27 atlet yang berprestasi, 18 pelatih berprestasi, satu mantan atlet berprestasi, Wahyasin Onasi, satu tenaga keolahragaan dokter Yanti, mantan SDM NPCI Dr Arminsyah (almarhum).
Khusus untuk atlet tenis meja, David Yacob, mendapatkan penghargaan Satya Lencana Dharma Olahraga dari Presiden RI. David berjasa meraih medali pertama kali pada event internasional Paralympic 2012 di London Inggris.
"Kami berterima kasih kepada bapak Presiden, dan Menpora bersama jajarannya. Meskipun, NPC para atletnya disabilitas tetapi mereka juga mengibarkan bendera Merah Putih berkali-kali di luar negeri, dan pantas mendapatkan penghargaan yang setara dengan atlet non disabilitas," katanya
Sebanyak 27 atlet NPC Indonesia yang mendapat penghargaan antara lain Ni Nengah Widiasih (para angkat berat), Siti Mahmudah (para angkat berat), Nurtani Purba (para angkat berat), Rani Puji Astuti (para angkat berat). Sufyan Saori (para balap sepeda), Martin Losu (para balap sepeda), Elsa Maris Husin (para bowling), Andrey Ananta Azward (para bowling), Sudartatik (para bowling), Rohayadi (para bowling), Sarno (para bowling), Agus Sutanto (para tenis meja), Tatok Hardiyanto (para tenis meja), Bahder Johan Harahap (para tenis meja), Ana widyasari (para tenis Meja), Suwarti (para tenis meja), Hamida (para tenis meja), Elvin Elhuda Sesa (para atletik), Tiwa (para atletik), Putri Aulia (para atletik), Nur Ferry Pradana (para atletik), Famini (para atletik), Rizal Bagus Saktyono (para atletik), Jaenal Aripin (para atletik), Alan Sastra Ginting (para atletik), Setiyo Budihartanto (para atletik), Warmia (para atletik).