Rumah BUMN Rembang, kado istimewa bagi ribuan UMKM saat HUT Ke-75 RI
Rumah BUMN Rembang mengangkat produk lokal sekaligus ekonomi daerah
Rembang (ANTARA) - Peresmian Rumah BUMN Rembang ibarat kado istimewa bagi kalangan pelaku UMKM di Kabupaten Rembang saat HUT Ke-75 RI. Kehadiran Rumah BUMN Rembang yang diinisiasi serta dikelola oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan didukung PT Semen Gresik ini diproyeksikan mampu mempercepat peningkatan kapasitas ribuan UMKM dan sekaligus menggerakkan laju roda perekonomian daerah. Karena alasan itu pula, Bupati H Abdul Hafidz dan Forum UMKM Rembang memberikan apresiasi seiring beroperasinya Rumah BUMN Rembang.
Nada penuh optimisme disampaikan Bupati H Abdul Hafidz saat sambutan kegiatan peresmian Rumah BUMN Rembang, Senin pekan lalu (17/8). Menurutnya, Rumah BUMN Rembang akan mampu mengangkat kesejahteraan pelaku UMKM. Optimisme ini beralasan. Sebab sarana prasarana dan berbagai fasilitas yang ada di Rumah BUMN Rembang memang mendukung peningkatan kapasitas industri kecil menengah. Contohnya mulai dari tempat workshop UMKM hingga ruang seminar untuk menyemai berbagai inovasi dan ide mereka. Hingga kini, menurut Abdul Hafidz, fasilitas itu memang masih minim di Rembang. Tak hanya itu, urusan permodalan hingga akses pemasaran produk barang maupun jasa yang dihasilkan UMKM juga bisa difasilitasi melalui Rumah BUMN Rembang nantinya.
"Ini menjadi salah satu bukti jika BUMN tidak semata-mata mencari keuntungan namun juga mampu menggerakkan masyarakat ke arah yang positif dan lebih baik," kata Abdul Hafidz.
Selain dihadiri Bupati Abdul Hafidz dan sejumlah kepala dinas di Rembang, peresmian itu selain diikuti oleh Direksi Semen Gresik dan General Manager of CSR Semen Indonesia Grup (SIG) Edy Saraya, juga dihadiri oleh perwakilan UMKM, komunitas lokal Rembang, segenap industri kreatif, dan tentunya kaum milenial.
Rumah BUMN Rembang memang memiliki berbagai sarana prasarana yang lengkap dan mengakomodasi pengembangan UMKM. Berbagai fasilitas yang representatif dan fungsional mulai dari zona pengembangan UMKM yang terdiri dari tempat workshop (pelatihan) dan ruang meeting VIP, zona display (ruang pamer), zona coworking space (ruang untuk berkarya dan bekerja bersama), zona satgas BUMN, hingga pojok seni budaya dan coffee shop.
Melalui Rumah BUMN, Pelaku UMKM didorong agar bisa naik kelas, melalui pelatihan, pendampingan, inkubasi bisnis, networking, bahkan hingga perluasan akses pasar. Oleh karena itu, satu zona saling berhubungan dengan zona lainnya. Zona display misalnya menentukan pelatihan (tempat workshop) yang dibutuhkan oleh UMKM.
Sedang area pojok seni budaya merupakan zona khusus untuk mendukung eksistensi pegiat seni budaya di Kabupaten Rembang. Di zona ini, mereka bisa menampilkan kreativitas baik seni budaya tradisional maupun kontemporer. Rumah BUMN Rembang juga memiliki studio yang bisa dimaksimalkan berbagai kalangan.
Menurut Abdul Hafidz, kehadiran Rumah BUMN Rembang ini menjadi mitra strategis jajarannya untuk memajukan UMKM. Sinergi seperti ini diakui Abdul Hafidz penting dilakukan. Sebab pemerintah memang tidak bisa jalan sendiri tanpa keterlibatan aktif berbagai pihak lainnya.
"Saya juga pesan untuk pelaku UMKM. Dorongan dan berbagai fasilitas ini harus dimaksimalkan pemanfaatannya. Tapi UMKM juga harus punya komitmen untuk maju," pesannya.
Pembina Forum UMKM Rembang Setyo Hariyadi mengatakan kehadiran Rumah BUMN Rembang memang sudah lama ditunggu oleh para pelaku UMKM. Sebab karena selama ini belum ada fasilitas tersebut, maka ada sejumlah anggota Forum UMKM Rembang yang menjadi member di Rumah BUMN Yogyakarta.
Menurut Tyo – panggilan akrab Setyo Hariyadi- selain beragam fasilitas yang komplit dan mendukung peningkatan kapasitas UMKM, letak Rumah BUMN Rembang juga sangat strategis. Sebab berada di kawasan perkotaan, tepi jalur pantura, dekat dengan destinasi wisata andalan Rembang dan juga sekaligus mudah dijangkau.
"Ini ibarat kado istimewa untuk UMKM. Kami sangat mengapresiasi, memang ini yang selama ini kita tunggu. Kami optimis bisa lebih maju dan naik kelas seiring hadirnya Rumah BUMN Rembang ini," ucap Tyo.
Direktur Keuangan dan SDM PT Semen Gresik Muchammad Supriyadi mengatakan UMKM memang harus disemangati dan difasilitasi agar terus tumbuh dan berkembang, terlebih saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Sebab UMKM terbukti tahan banting dan tetap menjadi pilar penyangga perekonomian daerah bahkan negara. Ketangguhan UMKM itu sudah terbukti. Supriyadi mencontohkan saat krisis ekonomi menerjang Indonesia tahun 1998 dan 2008.
"Saat perusahaan besar banyak yang jatuh, UMKM tetap kokoh. Oleh karena itu UMKM wajib kita bantu. Bahkan Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) juga siap membantu," ujar Muchammad Supriyadi.
Kabupaten Rembang memiliki sejumlah produk UMKM andalan. Beberapa di antaranya seperti Batik Lasem, kopi, produk olahan berbahan dasar ikan, sirup kawista, kerajinan akar kayu jati, dan lain sebagainya.
Kehadiran Rumah BUMN Rembang juga sekaligus untuk lebih mengangkat berbagai produk lokal khas Rembang. Meskipun, selama ini Semen Gresik juga sudah melakukan sejumlah upaya terkait hal itu. Salah satunya dengan memfasilitasi pelaku UMKM lokal unggulan ikut dalam berbagai ajang pameran semisal event Jateng Fair. Selain untuk mempromosikan dan mengangkat berbagai potensi UMKM, Semen Gresik juga ingin menjaga eksistensi produk berbasis kearifan lokal khas Rembang tersebut. Upaya ini tak hanya bermanfaat secara ekonomi namun juga sekaligus nguri-nguri kekayaan budaya khas Kota Garam.
“Semen Gresik selalu berkomitmen tumbuh berkembang bersama masyarakat serta berkontribusi positif untuk daerah,” tandas Muchammad Supriyadi. (bersambung)
Nada penuh optimisme disampaikan Bupati H Abdul Hafidz saat sambutan kegiatan peresmian Rumah BUMN Rembang, Senin pekan lalu (17/8). Menurutnya, Rumah BUMN Rembang akan mampu mengangkat kesejahteraan pelaku UMKM. Optimisme ini beralasan. Sebab sarana prasarana dan berbagai fasilitas yang ada di Rumah BUMN Rembang memang mendukung peningkatan kapasitas industri kecil menengah. Contohnya mulai dari tempat workshop UMKM hingga ruang seminar untuk menyemai berbagai inovasi dan ide mereka. Hingga kini, menurut Abdul Hafidz, fasilitas itu memang masih minim di Rembang. Tak hanya itu, urusan permodalan hingga akses pemasaran produk barang maupun jasa yang dihasilkan UMKM juga bisa difasilitasi melalui Rumah BUMN Rembang nantinya.
"Ini menjadi salah satu bukti jika BUMN tidak semata-mata mencari keuntungan namun juga mampu menggerakkan masyarakat ke arah yang positif dan lebih baik," kata Abdul Hafidz.
Selain dihadiri Bupati Abdul Hafidz dan sejumlah kepala dinas di Rembang, peresmian itu selain diikuti oleh Direksi Semen Gresik dan General Manager of CSR Semen Indonesia Grup (SIG) Edy Saraya, juga dihadiri oleh perwakilan UMKM, komunitas lokal Rembang, segenap industri kreatif, dan tentunya kaum milenial.
Rumah BUMN Rembang memang memiliki berbagai sarana prasarana yang lengkap dan mengakomodasi pengembangan UMKM. Berbagai fasilitas yang representatif dan fungsional mulai dari zona pengembangan UMKM yang terdiri dari tempat workshop (pelatihan) dan ruang meeting VIP, zona display (ruang pamer), zona coworking space (ruang untuk berkarya dan bekerja bersama), zona satgas BUMN, hingga pojok seni budaya dan coffee shop.
Melalui Rumah BUMN, Pelaku UMKM didorong agar bisa naik kelas, melalui pelatihan, pendampingan, inkubasi bisnis, networking, bahkan hingga perluasan akses pasar. Oleh karena itu, satu zona saling berhubungan dengan zona lainnya. Zona display misalnya menentukan pelatihan (tempat workshop) yang dibutuhkan oleh UMKM.
Sedang area pojok seni budaya merupakan zona khusus untuk mendukung eksistensi pegiat seni budaya di Kabupaten Rembang. Di zona ini, mereka bisa menampilkan kreativitas baik seni budaya tradisional maupun kontemporer. Rumah BUMN Rembang juga memiliki studio yang bisa dimaksimalkan berbagai kalangan.
Menurut Abdul Hafidz, kehadiran Rumah BUMN Rembang ini menjadi mitra strategis jajarannya untuk memajukan UMKM. Sinergi seperti ini diakui Abdul Hafidz penting dilakukan. Sebab pemerintah memang tidak bisa jalan sendiri tanpa keterlibatan aktif berbagai pihak lainnya.
"Saya juga pesan untuk pelaku UMKM. Dorongan dan berbagai fasilitas ini harus dimaksimalkan pemanfaatannya. Tapi UMKM juga harus punya komitmen untuk maju," pesannya.
Pembina Forum UMKM Rembang Setyo Hariyadi mengatakan kehadiran Rumah BUMN Rembang memang sudah lama ditunggu oleh para pelaku UMKM. Sebab karena selama ini belum ada fasilitas tersebut, maka ada sejumlah anggota Forum UMKM Rembang yang menjadi member di Rumah BUMN Yogyakarta.
Menurut Tyo – panggilan akrab Setyo Hariyadi- selain beragam fasilitas yang komplit dan mendukung peningkatan kapasitas UMKM, letak Rumah BUMN Rembang juga sangat strategis. Sebab berada di kawasan perkotaan, tepi jalur pantura, dekat dengan destinasi wisata andalan Rembang dan juga sekaligus mudah dijangkau.
"Ini ibarat kado istimewa untuk UMKM. Kami sangat mengapresiasi, memang ini yang selama ini kita tunggu. Kami optimis bisa lebih maju dan naik kelas seiring hadirnya Rumah BUMN Rembang ini," ucap Tyo.
Direktur Keuangan dan SDM PT Semen Gresik Muchammad Supriyadi mengatakan UMKM memang harus disemangati dan difasilitasi agar terus tumbuh dan berkembang, terlebih saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Sebab UMKM terbukti tahan banting dan tetap menjadi pilar penyangga perekonomian daerah bahkan negara. Ketangguhan UMKM itu sudah terbukti. Supriyadi mencontohkan saat krisis ekonomi menerjang Indonesia tahun 1998 dan 2008.
"Saat perusahaan besar banyak yang jatuh, UMKM tetap kokoh. Oleh karena itu UMKM wajib kita bantu. Bahkan Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) juga siap membantu," ujar Muchammad Supriyadi.
Kabupaten Rembang memiliki sejumlah produk UMKM andalan. Beberapa di antaranya seperti Batik Lasem, kopi, produk olahan berbahan dasar ikan, sirup kawista, kerajinan akar kayu jati, dan lain sebagainya.
Kehadiran Rumah BUMN Rembang juga sekaligus untuk lebih mengangkat berbagai produk lokal khas Rembang. Meskipun, selama ini Semen Gresik juga sudah melakukan sejumlah upaya terkait hal itu. Salah satunya dengan memfasilitasi pelaku UMKM lokal unggulan ikut dalam berbagai ajang pameran semisal event Jateng Fair. Selain untuk mempromosikan dan mengangkat berbagai potensi UMKM, Semen Gresik juga ingin menjaga eksistensi produk berbasis kearifan lokal khas Rembang tersebut. Upaya ini tak hanya bermanfaat secara ekonomi namun juga sekaligus nguri-nguri kekayaan budaya khas Kota Garam.
“Semen Gresik selalu berkomitmen tumbuh berkembang bersama masyarakat serta berkontribusi positif untuk daerah,” tandas Muchammad Supriyadi. (bersambung)