Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat memandang perlu modal sosial yang memadai untuk melakukan lompatan besar dalam upaya mendorong kemajuan bangsa dalam setiap realisasi program pemerintah.
"Ajakan Presiden Joko Widodo yang menyebut target Indonesia tidak sekadar keluar dari pandemi COVID-19, tetapi juga melakukan lompatan besar untuk menjadikan Indonesia negara maju, merupakan tantangan kita bersama," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Jumat, menanggapi pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI, Jumat (14/8).
Dalam pidato tersebut Presiden mengatakan, "Inilah saatnya bangsa Indonesia untuk membajak momentum krisis menjadi lompatan-lompatan besar pada usia kemerdekaan yang ke-75 tahun."
Untuk melakukan lompatan besar, kata Lestari, apalagi pada masa krisis akibat pandemi COVID-19, memerlukan dukungan seluruh warga negara.
Upaya menggerakkan seluruh warga negara, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, memerlukan modal sosial dalam bentuk semangat kebersamaan dan gotong royong.
Bahkan, kata Rerie, sejumlah pakar mendefinisikan modal sosial sebagai tingkat kepercayaan antaranggota masyarakat dan antara masyarakat dan pemimpinnya.
Baca juga: Anggaran kesehatan APBN telah patuhi batas minimal UU Kesehatan
Baca juga: Pendidikan di tengah pandemi luput dari pidato Presiden Jokowi
"Dengan demikian, untuk menggerakkan seluruh warga negara untuk melakukan sejumlah hal agar terjadi lompatan besar menuju negara maju, perlu strategi yang baik dan tokoh masyarakat atau pemimpin yang sangat dipercaya rakyat," kata legislator Partai NasDem.
Selain memanfaatkan modal sosial yang dimiliki bangsa ini, Rerie sependapat dengan Presiden Joko Widodo bahwa untuk melakukan lompatan besar, perlu momentum yang tepat.
Ketika setiap warga negara saat ini sedang menghadapi krisis sebagai dampak pandemi COVID-19, menurut Rerie, upaya bersama untuk mengatasi dampak wabah virus corona juga bisa dijadikan momentum untuk bergerak bersama mengejar kemajuan di sejumlah sektor.
Reformasi fundamental di sejumlah sektor, antara lain, sektor kesehatan, penguatan kapasitas SDM, ketahanan pangan, hilirisasi bahan mentah, dan sejumlah sektor potensial lain yang bisa meningkatkan daya saing Indonesia di dunia, menurut Rerie, perlu ditangani segera oleh Pemerintah dan harus didukung sepenuhnya oleh masyarakat.
Baca juga: Dewi Aryani sepakat percepatan reformasi fundamental sektor kesehatan