Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya agar melakukan percepatan penyerapan alokasi anggaran belanja tak terduga untuk penanganan pandemi COVID-19.
"Ada beberapa yang kemarin di-review dari inspektorat jadi syarat. Jadi dari beberapa yang sudah di-review kami perintahkan untuk dibelanjakan," katanya di Semarang, Selasa.
Ganjar mengaku sudah melakukan perencanaan sesuai dengan pola penanganan COVID-19 dan menyiapkan anggaran untuk berbagai kebutuhan masyarakat yang mendesak.
Baca juga: Pemkab Banyumas tambah anggaran penanganan COVID-19
"Umpamanya dinas sosial, ketika mau kita sampaikan bantuan jaring pengaman sosialnya, itu kan bertahap, ini kan sudah tahap kedua, maka duitnya tersimpan karena tahap ketiga belum. Tahap ketiga baru on going process, mudah-mudahan minggu depan dimulai lagi. Nah maka itu akan terserap lagi, karena belanjanya paling gede," ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie menambahkan alokasi anggaran belanja tak terduga merupakan dana yang disiapkan untuk menghadapi kondisi kedaruratan.
"Terkait itu, Pak Gubernur pesankan, tolong segera diserap dan dioptimalkan. Harapannya, ketika diserap tidak hanya dicairkan, tapi untuk membiayai kegiatan yang terencana," katanya.
Disebutkan, APBD Provinsi Jawa Tengah 2020 sebanyak Rp28,3 triliun dan anggaran tersebut diutamakan untuk pengentasan kemiskinan, fasilitas dasar dan pengembangan sumber daya manusia, sedangkan untuk belanja tak terduga COVID-19, Pemprov Jateng mengalokasikan dana sekitar Rp1,9 triliun, yang bersumber dari refocusing APBD 2020.(LHP)
Baca juga: Pemkab Kudus didesak siapkan dana pencegahan COVID-19 di ponpes
Baca juga: DPRD Temanggung setujui Rp84,1 miliar tangani COVID-19
Baca juga: Pemkab Kudus didesak siapkan dana pencegahan COVID-19 di ponpes
Baca juga: DPRD Temanggung setujui Rp84,1 miliar tangani COVID-19