Ricciardo, 30, adalah keturunan Italia dan disebut-sebut telah diincar oleh Ferrari.
Namun pada akhirnya, Ferrari memilih untuk memboyong Carlos Sainz dari McLaren untuk menggantikan juara dunia empat kali Sebastian Vettel dan menjadi rekan Charles Leclerc pada Formula 1 2021.
Baca juga: Aturan baru F1 bikin Racing Point optimistis bisa lebih kompetitif
Baca juga: FIA setujui batas anggaran tim F1 dan sejumlah aturan baru untuk 2021
"Ada diskusi beberapa tahun lalu. Dan itu berlangsung hingga sekarang," kata Ricciardo kepada CNN Sports, seperti dilansir Reuters, Kamis.
"Aku tak menyangkalnya. Tapi, itu tak pernah terwujud.
"Aku tak tahu sebenarnya dan tak pernah ingin menggalinya lebih dalam," kata Ricciardo soal keputusan akhir Ferrari.
"Semua orang mengatakan akan cocok tentunya dengan namaku dan hal-hal seperti latar belakangku, tapi aku tak ingin terjebak secara emosional di situasi seperti itu," kata sang pebalap Australia itu.
Ricciardo justru melihat Sainz, 25, cocok untuk Ferrari dan menyebut sang pebalap asal Spanyol itu sebagai "properti panas".
Baca juga: Kenapa McLaren lebih masuk akal bagi Ricciardo?
Baca juga: Apa alasan Ferrari memilih Sainz?
Sainz finis peringkat enam klasemen pebalap tahun lalu, menempatkannya sebagai pebalap terbaik di papan tengah, di luar tiga tim besar.
Sementara Ricciardo mendapati musim yang sulit di debutnya bersama Renault tahun lalu setelah hijrah dari Red Bull dengan finis paling baik di peringkat empat.
Ricciardo menyebut ada satu hal yang menyebabkan ia memilih meninggalkan Renault ke McLaren tahun depan, sedangkan diskusi dengan tim bermarkas di Woking, Inggris itu sudah berlangsung sejak 2018 lalu.
"Ada momen seperti lampu menyala dan, 'Ya, itu yang harus aku lakukan'," kata dia.
Baca juga: Grand Prix Belanda terpaksa ditunda hingga 2021 karena pandemi
Baca juga: Coulthard tawarkan opsi Aston Martin untuk Vettel