Semarang (ANTARA) - Biznet sebagai perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia dalam penyediaan layanan internet bagi masyarakat menonaktifkan sementara sebagian besar titik Wi-Fi publik selama pandemi COVID-19 guna mengantisipasi adanya kerumunan.
"Dari 2.000 titik Wi-Fi publik secara nasional, sebanyak 1.300 titik di antaranya dinonaktifkan sementara karena dikhawatirkan menjadi tempat kerumunan orang saat pandemi COVID-19," kata Corporate Comunication Manager Biznet Renya Nuringtyas saat melakukan konferensi video secara daring dengan sejumlah pewarta di Semarang, Kamis petang.
Ia menyebutkan 1.300 titik Wi-Fi Biznet yang dinonaktifkan itu berada di tempat-tempat umum terbuka, seperti mal, kampus, sekolah, dan alun-alun.
Sementara itu, 700 titik Wi-Fi Biznet yang tetap dibuka tersebut kebanyakan berada di fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit yang sangat membutuhkan akses internet tinggi.
Ia menjelaskan bahwa penonaktifan titik Wi-Fi publik itu sesuai anjuran pemerintah untuk tidak membuat kerumunan orang. Dalam hal ini pengguna internet yang berpotensi memperparah penyebaran COVID-19.
"Lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pelayanan penanganan virus corona juga tetap dibuka. Kafe yang berdiri sendiri, tidak di dalam mal, juga masih dibuka," ujarnya.
Sementara itu, jumlah trafik data pada layanan internet Biznet secara nasional mengalami peningkatan sebesar 20 persen selama pandemi COVID-19.
"Selama penerapan kebijakan work from home, tercatat ada kenaikan trafik penggunaan internet kami sebesar 20 persen," katanya.
"Jumlah pelanggan juga naik sebesar 30 persen selama pandemi," ujarnya.
Sebagai upaya untuk menjaga layanan internet kepada para pelanggan tetap prima, Biznet memberikan peningkatan bandwidth (lebar pita) kepada pelanggan mulai 75 mbps menjadi 100 mbps, dan pelanggan yang saat ini 125 mbps menjadi 150 mbps.