Pasien positif COVID-19 di Indonesia jadi 309 orang, 25 pasien meninggal
Jakarta (ANTARA) - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah menjadi 309 orang.
"Ada beberapa penambahan kasus baru," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Kamis.
Dia merincikan kasus positif COVID-19 tersebut yaitu di Bali satu kasus, Banten bertambah 10 kasus sehingga total menjadi 27 kasus, D.I. Yogyakarta tambah dua kasus sehingga total menjadi lima pasien.
Di DKI Jakarta bertambah 52 kasus COVID-19 sehingga total ada 210 kasus positif, di Jawa Barat bertambah dua sehingga menjadi 26 kasus, di Jawa Tengah bertambah empat kasus sehingga total menjadi 12 kasus, di Jawa Timur bertambah satu kasus sehingga total menjadi sembilan kasus.
Baca juga: Wisma Atlet jadi RS Darurat COVID-19 mulai beroperasi 23 Maret 2020
Sementara di Kalimantan Barat tetap dua kasus COVID-19, Kalimantan Timur tambah satu kasus sehingga menjadi tiga kasus, Kepulauan Riau bertambah dua kasus sehingga menjadi tiga kasus, Sulawesi Utara tetap satu kasus, Sulawesi Tenggara tiga kasus, Sumatera Utara bertambah satu kasus sehingga total dua kasus, Sulawesi Selatan tercatat dua kasus, di Lampung satu kasus dan di Riau menjadi dua kasus.
Lebih lanjut Yuri mengatakan, dari total 309 kasus positif tersebut 15 dinyatakan sembuh.
Baca juga: Psikolog: Panik dan stres dapat turunkan daya tahan tubuh
Sementara pasien meninggal juga bertambah di DKI Jakarta menjadi 17 orang, Jawa Tengah tiga orang, Bali satu orang, Banten satu orang, Jawa Barat satu orang, Jawa Timur satu orang dan Sumatera Utara satu orang sehingga total 25 orang meninggal karena COVID-19.
"Total kematian 25 orang ini kurang lebih delapan persen dari total yang kita rawat, angka ini memang masih tinggi tapi angka ini dinamis yang setiap saat angka kasus baru bisa meningkat dengan cepat," katanya
Beberapa kasus meninggal dengan rentang usia sekitar 45-65 tahun, meski ada satu kasus yang meninggal pada usia 37 tahun dan hampir seluruhnya memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, dan beberapa memiliki penyakit paru menahun.
Baca juga: WHO: Vaksin COVID-19 diuji coba 60 hari setelah China berbagi data genetik
"Ada beberapa penambahan kasus baru," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Kamis.
Dia merincikan kasus positif COVID-19 tersebut yaitu di Bali satu kasus, Banten bertambah 10 kasus sehingga total menjadi 27 kasus, D.I. Yogyakarta tambah dua kasus sehingga total menjadi lima pasien.
Di DKI Jakarta bertambah 52 kasus COVID-19 sehingga total ada 210 kasus positif, di Jawa Barat bertambah dua sehingga menjadi 26 kasus, di Jawa Tengah bertambah empat kasus sehingga total menjadi 12 kasus, di Jawa Timur bertambah satu kasus sehingga total menjadi sembilan kasus.
Baca juga: Wisma Atlet jadi RS Darurat COVID-19 mulai beroperasi 23 Maret 2020
Sementara di Kalimantan Barat tetap dua kasus COVID-19, Kalimantan Timur tambah satu kasus sehingga menjadi tiga kasus, Kepulauan Riau bertambah dua kasus sehingga menjadi tiga kasus, Sulawesi Utara tetap satu kasus, Sulawesi Tenggara tiga kasus, Sumatera Utara bertambah satu kasus sehingga total dua kasus, Sulawesi Selatan tercatat dua kasus, di Lampung satu kasus dan di Riau menjadi dua kasus.
Lebih lanjut Yuri mengatakan, dari total 309 kasus positif tersebut 15 dinyatakan sembuh.
Baca juga: Psikolog: Panik dan stres dapat turunkan daya tahan tubuh
Sementara pasien meninggal juga bertambah di DKI Jakarta menjadi 17 orang, Jawa Tengah tiga orang, Bali satu orang, Banten satu orang, Jawa Barat satu orang, Jawa Timur satu orang dan Sumatera Utara satu orang sehingga total 25 orang meninggal karena COVID-19.
"Total kematian 25 orang ini kurang lebih delapan persen dari total yang kita rawat, angka ini memang masih tinggi tapi angka ini dinamis yang setiap saat angka kasus baru bisa meningkat dengan cepat," katanya
Beberapa kasus meninggal dengan rentang usia sekitar 45-65 tahun, meski ada satu kasus yang meninggal pada usia 37 tahun dan hampir seluruhnya memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, dan beberapa memiliki penyakit paru menahun.
Baca juga: WHO: Vaksin COVID-19 diuji coba 60 hari setelah China berbagi data genetik