Magelang (ANTARA) - Sebanyak 57 keluarga terdiri atas 215 jiwa warga Dusun Kranjang Lor, Desa Sidosari, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengungsi karena ada retakan tanah atau tanah bergerak yang mengancam tempat tinggal mereka.
Warga Dusun Krajang Lor, Suroto (65) di Magelang, Jumat, mengatakan pada Kamis (5/3) terjadi hujan sejak dini hari, kemudian sekitar pukul 05.30 WIB, terjadi longsor dan material longsoran menutup akses jalan dusun.
Selain terjadi longsor, katanya ada retakan tanah yang memanjang. Warga berupaya menutup retakan tersebut agar air tidak masuk.
Warga lainnya Abdullah menyampaikan, akibat adanya retakan tanah tersebut, lantai rumahnya yang dipasang keramik merenggang sepanjang 4 meter dengan lebar 2 centimeter.
Akibat retakan tanah tersebut, tercatat ada delapan rumah yang mengalami kerusakan baik rusak sedang maupun rusak berat.
Baca juga: Tanah retak di Kajoran Magelang nyaris belah tiga rumah warga
Rumah milik Rojadin dan Jarwadi, tanahnya telah bergerak hingga rumah mereka posisinya miring. Rumah milik Ismu Nurfadil di rumah bagian dapur dindingnya retak hingga lantai miring.
Melihat kondisi tersebut warga mengungsi, baik di rumah saudaranya yang relatif lebih aman maupun di rumah mantan kepala desa.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan langkah yang diambil warga, sudah benar dengan mengungsi tersebut. Kebutuhan warga mengungsi berupa logistik.
Menurut dia BPBD Kabupaten Magelang akan melakukan kajian atas kejadian tanah bergerak di Desa Sidosari tersebut, maka BPBD meminta bantuan pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Bandung.
Baca juga: 10 Rumah di Temanggung Rusak akibat Tanah Bergerak