35 PMI se-Jateng disiagakan antisipasi penyebaran virus corona
Semarang, Jateng (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah menyiagakan 35 PMI tingkat kota dan kabupaten untuk mengantisipasi sekaligus mencegah masuknya virus corona (2019-nCoV) yang oleh WHO kini dinamai Covid-19.
Ketua PMI Jateng Imam Triyanto mengatakan bahwa banyak isu yang berkembang dan berlebihan sehingga perlu disikapi bersama.
"Jangan termakan hoaks, kita coba untuk sampaikan bagaimana kebijakan pemerintah melalui dinas kesehatan, kemudian PMI turut berperan aktif mencegah perkembangan virus itu," katanya saat membuka Rakor yang diikuti para Ketua PMI, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Kepala Markas PMI S-Jateng, Rabu.
Baca juga: Korban tewas virus corona di China bertambah jadi 1.064 orang
Menurut dia, jumlah kematian akibat virus ini telah mencapai angka ribuan orang di seluruh dunia. Virus corona yang telah menjadi isu global menjadi salah satu prioritas PMI untuk berperan aktif mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Mengutip data Johns Hopkins CSSE yang bisa diakses lewat gisanddata.maps.arcgis.com, hingga Selasa (11/2), korban meninggal akibat corona mencapai 1.018 orang dan yang terinfeksi 43.106 orang hingga Selasa (11/2).
Pencegahan juga dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi terkait oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dan Divisi Pelayan Sosial PMI Pusat.
"PMI memiliki kader relawan di tingkat desa yaitu tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) yang dapat diberdayakan untuk sosialisasi dan gerakan pencegahan Corona," tambahnya.
Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said yang juga hadir dalam rakor mengatakan bahwa PMI sebagai bagian dari pemerintah, sehingga harus aktif saat pelaksanaan penanggulangan bencana dan lainnya termasuk pencegahan wabah Corona ini dengan dasar kemanusiaan.
Saat ini ia tengah melakukan safari ke berbagai PMI tingkat provinsi untuk mendalami dan menyerap berbagai informasi dari pengurus lembaga kemanusian diberbagai tingkatan.
"Setelah mendengar masukan dari sini, ada tiga hal yang menjadi prioritas yaitu pembenaahan Unit Donor Darah Pusat, logistik, serta lembaga sertifikasi profesi," katanya.
Baca juga: Pemulangan WNI dari China, berangkat sehat, pulang sehat
Ketua PMI Jateng Imam Triyanto mengatakan bahwa banyak isu yang berkembang dan berlebihan sehingga perlu disikapi bersama.
"Jangan termakan hoaks, kita coba untuk sampaikan bagaimana kebijakan pemerintah melalui dinas kesehatan, kemudian PMI turut berperan aktif mencegah perkembangan virus itu," katanya saat membuka Rakor yang diikuti para Ketua PMI, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Kepala Markas PMI S-Jateng, Rabu.
Baca juga: Korban tewas virus corona di China bertambah jadi 1.064 orang
Menurut dia, jumlah kematian akibat virus ini telah mencapai angka ribuan orang di seluruh dunia. Virus corona yang telah menjadi isu global menjadi salah satu prioritas PMI untuk berperan aktif mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Mengutip data Johns Hopkins CSSE yang bisa diakses lewat gisanddata.maps.arcgis.com, hingga Selasa (11/2), korban meninggal akibat corona mencapai 1.018 orang dan yang terinfeksi 43.106 orang hingga Selasa (11/2).
Pencegahan juga dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi terkait oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dan Divisi Pelayan Sosial PMI Pusat.
"PMI memiliki kader relawan di tingkat desa yaitu tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) yang dapat diberdayakan untuk sosialisasi dan gerakan pencegahan Corona," tambahnya.
Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said yang juga hadir dalam rakor mengatakan bahwa PMI sebagai bagian dari pemerintah, sehingga harus aktif saat pelaksanaan penanggulangan bencana dan lainnya termasuk pencegahan wabah Corona ini dengan dasar kemanusiaan.
Saat ini ia tengah melakukan safari ke berbagai PMI tingkat provinsi untuk mendalami dan menyerap berbagai informasi dari pengurus lembaga kemanusian diberbagai tingkatan.
"Setelah mendengar masukan dari sini, ada tiga hal yang menjadi prioritas yaitu pembenaahan Unit Donor Darah Pusat, logistik, serta lembaga sertifikasi profesi," katanya.
Baca juga: Pemulangan WNI dari China, berangkat sehat, pulang sehat