Warga asal Kaliwungu Kudus terseret arus Sungai Tunggul belum ditemukan
Kudus (ANTARA) - Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus serta Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pos SAR Jepara, Jawa Tengah, melakukan pencarian warga yang diduga tenggelam di Sungai Tunggul, Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
"Informasi dari keluarganya, warga yang diduga tenggelam dan hanyut bernama Kariono (65) warga Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, tidak pulang ke rumah sejak Minggu (12/1)," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan di Kudus, Rabu.
Akan tetapi, kata dia, setelah dilakukan pencarian ditemukan sarung dan tongkat berjalan milik korban di tepi Sungai Tunggul di Desa Papringan.
Baca juga: Mandi di Sungai Sabrangan Jepara, seorang bocah tewas terseret arus
Analiasi sementara, lanjut dia, bisa saja korban tenggelam di sungai belum lama karena sebelumnya debit air sungai setempat cukup tinggi, sehingga barang-barang korban ketika tenggelam sejak beberapa hari lalu dimungkinkan ikut hanyut terbawa arus air.
Untuk itu, tim BPBD Kudus bersama relawan menerjunkan dua perahu karet untuk dilakukan pencarian bersama tim dari Basarnas.
"Kami sudah melakukan penyisiran hingga memasuki perbatasan dengan Kabupaten Jepara," ujarnya.
Sementara dari PMI Kudus juga ikut ke lokasi dengan membawa mobil ambulans dan kantong jenazah serta empat orang untuk melakukan penyisiran di tepi sungai.
Ia mengimbau kepada warga untuk waspada dan jangan sampai bermain atau mandi di sungai karena debit airnya bisa naik sewaktu-waktu sehingga membahayakan keselamatan.
Demikian halnya, kata dia, bagi warga yang memiliki anak maupun orang tua yang kondisi kesehatannya mulai menurun juga harus dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat cuaca seperti sekarang.
"Informasi dari keluarganya, warga yang diduga tenggelam dan hanyut bernama Kariono (65) warga Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, tidak pulang ke rumah sejak Minggu (12/1)," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan di Kudus, Rabu.
Akan tetapi, kata dia, setelah dilakukan pencarian ditemukan sarung dan tongkat berjalan milik korban di tepi Sungai Tunggul di Desa Papringan.
Baca juga: Mandi di Sungai Sabrangan Jepara, seorang bocah tewas terseret arus
Analiasi sementara, lanjut dia, bisa saja korban tenggelam di sungai belum lama karena sebelumnya debit air sungai setempat cukup tinggi, sehingga barang-barang korban ketika tenggelam sejak beberapa hari lalu dimungkinkan ikut hanyut terbawa arus air.
Untuk itu, tim BPBD Kudus bersama relawan menerjunkan dua perahu karet untuk dilakukan pencarian bersama tim dari Basarnas.
"Kami sudah melakukan penyisiran hingga memasuki perbatasan dengan Kabupaten Jepara," ujarnya.
Sementara dari PMI Kudus juga ikut ke lokasi dengan membawa mobil ambulans dan kantong jenazah serta empat orang untuk melakukan penyisiran di tepi sungai.
Ia mengimbau kepada warga untuk waspada dan jangan sampai bermain atau mandi di sungai karena debit airnya bisa naik sewaktu-waktu sehingga membahayakan keselamatan.
Demikian halnya, kata dia, bagi warga yang memiliki anak maupun orang tua yang kondisi kesehatannya mulai menurun juga harus dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat cuaca seperti sekarang.