Jalur KA di Stasiun Doplang Blora normal kembali
Blora (ANTARA) - Jalur kereta api (KA) di Stasiun Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sudah kembali normal pada Kamis khususnya jalur tiga ssetelah ada perbaikan dan evakuasi gerbong barang tergelincir.
Sebelumnya jalur KA itu terganggu menyusul adanya gerbong KA barang pengangkut semen yang tergelincir dari jalur rel dan beberapa gerbong terguling.
"Saat ini, jalur tiga Stasiun Doplang sudah bisa dilewati kereta sejak pukul 19.30 WIB," kata Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang Krisbiyantoro dihubungi dari Kudus, Kamis.
Dengan demikian, kata dia, jalur tiga dan empat sudah bisa dilewati, sedangkan jalur dua juga sudah diupayakan untuk dinormalisasi.
Ia mengungkapkan untuk gerbong kereta yang terguling, sudah dievakuasi dan tidak lagi mengganggu jalur kereta api yang melintasi stasiun tersebut.
Baca juga: KA pengangkut semen terguling di Doplang Blora
Gerbong kereta tersebut, katanya, cukup ditepikan, sedangkan gerbong kereta yang selamat sudah langsung diberangkatkan menuju Stasiun Kalimas sejak Kamis (12/12) sore.
Sementara semen yang sebelumnya diangkut kereta, namun tergelincir dan gerbong keretanya rusak, sudab diangkut dengan truk.
Proses evakuasi gerbong kereta yang tergelincir juga mendatangkan crane khusus dari Cirebon dan dari Solo.
Terkait penyebab kejadian sementara masih dalam pengusutan petugas.
KA barang yang tergelincir tersebut, berangkat dari Stasiun Kampungbandan menuju Stasiun Kalimas dengan menarik 20 gerbong dan berat 1.136 ton keluar jalur rel di kilometer 52+926, tepatnya di jalur II Stasiun Doplang Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Baca juga: Roda tergelincir, KA pengangut semen terguling di Stasiun Doplang Blora
Akibat tergulingnya Kereta Api Barang yang bermuatan semen pada Kamis (12/12) pukul 11.18 WIB itu, dipastikan tidak ada korban jiwa.
Kereta Api dengan nomor loko CC 2061321 dengan masinis Ali Mufid tersebut keseluruhan membawa 20 gerbong, sedangkan 11 gerbong di antaranya terguling dan sembilan gerbong dalam keadaan selamat.
Untuk lalu lintas kereta Jakarta menuju Surabaya masih bisa melintas, meskipun terjadi kecelakaan kereta barang menggunakan satu jalur di sisi paling utara dengan kecepatan rendah dan bergantian.
Sebelumnya jalur KA itu terganggu menyusul adanya gerbong KA barang pengangkut semen yang tergelincir dari jalur rel dan beberapa gerbong terguling.
"Saat ini, jalur tiga Stasiun Doplang sudah bisa dilewati kereta sejak pukul 19.30 WIB," kata Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang Krisbiyantoro dihubungi dari Kudus, Kamis.
Dengan demikian, kata dia, jalur tiga dan empat sudah bisa dilewati, sedangkan jalur dua juga sudah diupayakan untuk dinormalisasi.
Ia mengungkapkan untuk gerbong kereta yang terguling, sudah dievakuasi dan tidak lagi mengganggu jalur kereta api yang melintasi stasiun tersebut.
Baca juga: KA pengangkut semen terguling di Doplang Blora
Gerbong kereta tersebut, katanya, cukup ditepikan, sedangkan gerbong kereta yang selamat sudah langsung diberangkatkan menuju Stasiun Kalimas sejak Kamis (12/12) sore.
Sementara semen yang sebelumnya diangkut kereta, namun tergelincir dan gerbong keretanya rusak, sudab diangkut dengan truk.
Proses evakuasi gerbong kereta yang tergelincir juga mendatangkan crane khusus dari Cirebon dan dari Solo.
Terkait penyebab kejadian sementara masih dalam pengusutan petugas.
KA barang yang tergelincir tersebut, berangkat dari Stasiun Kampungbandan menuju Stasiun Kalimas dengan menarik 20 gerbong dan berat 1.136 ton keluar jalur rel di kilometer 52+926, tepatnya di jalur II Stasiun Doplang Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Baca juga: Roda tergelincir, KA pengangut semen terguling di Stasiun Doplang Blora
Akibat tergulingnya Kereta Api Barang yang bermuatan semen pada Kamis (12/12) pukul 11.18 WIB itu, dipastikan tidak ada korban jiwa.
Kereta Api dengan nomor loko CC 2061321 dengan masinis Ali Mufid tersebut keseluruhan membawa 20 gerbong, sedangkan 11 gerbong di antaranya terguling dan sembilan gerbong dalam keadaan selamat.
Untuk lalu lintas kereta Jakarta menuju Surabaya masih bisa melintas, meskipun terjadi kecelakaan kereta barang menggunakan satu jalur di sisi paling utara dengan kecepatan rendah dan bergantian.