Solo (ANTARA) - Kegiatan "Solo Trade Expo" yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 November-1 Desember 2019 menargetkan transaksi sebesar Rp300 juta.
"Sebetulnya target kami bukan semata-mata transaksi tetapi juga untuk mendongkrak produksi masing-masing usaha yang ikut terlibat dalam pameran. Tujuannya agar berkembang di kemudian hari," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Senin.
Selain itu, dikatakannya, pameran tersebut bertujuan untuk memaksimalkan penjualan pada saat kegiatan dan setelah kegiatan yang bersifat kesinambungan akan tercapai.
"Totalnya akan ada 110 stan yang ikut dalam pameran, di antaranya peserta UMKM mandiri, UMKM binaan Dinas, BUMN, dan BUMD," katanya.
Selain itu, ia berharap kegiatan yang akan dilaksanakan di Halaman Balai Kota Surakarta tersebut bisa didatangi sekitar 6.000 orang tidak hanya dari Kota Solo tetapi juga daerah di sekitarnya.
Ia mengatakan nantinya pada kegiatan tersebut juga akan ada pelatihan untuk "reseller" yang bisa diikuti oleh kalangan milenial, salah satunya mahasiswa. Menurut dia, nantinya "reseller" tersebut bisa memasarkan produk yang dipamerkan di "Solo Trade Expo" 2019.
"Dengan adanya 'reseller' di satu sisi produsen bisa menumbuhkan produktivitas, sedangkan di sisi lain para 'reseller' ini bisa menambah penghasilan dan mengurangi jumlah pengangguran," katanya.
Selain pelatihan untuk "reseller", dikatakannya, selama kegiatan tersebut juga akan ada sosialisasi dan konsultasi terkait perizinan UMKM, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan hak paten merek.
"Harapannya para pelaku UMKM bisa memanfaatkan fasilitas sosialisasi dan konsultasi ini. Dengan demikian, dari sisi manajemen mereka akan lebih kuat," katanya.