Pur (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Slamet Rosyadi mengharapkan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 memprioritaskan tenaga fungsional guna mengatasi berbagai persoalan di berbagai sektor.
"Perlu memprioritaskan tenaga fungsional seperti analis, perencana, medis, peneliti, pendidik agar kompetensi para calon dapat digunakan untuk mengatasi berbagai persoalan di bidang pendidikan, kesehatan, pangan, energi, ekonomi dan sebagainya," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jumat.
Dia juga mengharapkan rekrutmen CPNS dapat menjaring putra-putri terbaik bangsa dengan sistem seleksi yang transparan dan akuntabel.
Baca juga: Ganjar akan tindak tegas calo CPNS 2019
"Rekrutmen juga diharapkan jangan hanya berorientasi pada penjaringan CPNS yang kompeten, tetapi juga memiliki bakat kepemimpinan," katanya.
Pasalnya, kata dia, agar birokrasi dapat terus berkembang, dibutuhkan tidak hanya aparatur sipil negara yang kompeten namun juga memiliki jiwa kepemimpinan yang mengarahkan kepada perubahan yang lebih baik.
"Selain itu, diharapkan rekrutmen CPNS juga tidak hanya bersifat tambal sulam, tetapi juga menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa di sektor publik. Oleh karena itu, instrumen seleksi CPNS harus mampu mendeteksi potensi jiwa kepemimpinan dari CPNS," katanya.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa pemerintah perlu mengkaji kemungkinan mekanisme rekrutmen dengan cara menjaring bibit-bibit unggul dari perguruan tinggi.
"Pada masa yang akan datang perlu juga dijajaki kemungkinan menjaring bibit-bibit unggul dari perguruan tinggi agar diperoleh CPNS yang matang dan unggul," katanya.
Dengan demikian, kata dia, perlu pendekatan rekrutmen dengan cara memberikan akses bagi lulusan terbaik universitas.
Sementara itu, dia juga menambahkan, tes wawasan kebangsaan dalam instrumen seleksi memegang peranan penting untuk menjaring CPNS bermental nasionalis.
"Tes wawasan kebangsaan adalah salah satu instrumen agar diperoleh CPNS yang bermental nasionalis karena memang profesi PNS adalah pejuang HAM dan pembela kepentingan bangsa, ini sangat penting dan salah satu komponen yang menentukan kelulusan," katanya.
Baca juga: Berikut formasi CPNS Jateng 2019
Baca juga: Wawasan kebangsaan bakal diujikan pada seleksi CPNS