“Bubur sekoi hanya kami jual saat Ramadhan karena bubur ini kaya vitamin dan sangat bagus untuk menu berbuka puasa,” kata Bagus, pedagang kuliner berbuka puasa di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan bubur biji jewawut cukup diminati masyarakat Kota Bengkulu karena rasanya yang unik dan lezat. Setiap hari tidak kurang dari 300 porsi terjual.
Berdasarkan sejumlah studi yang ditemukan dalam literatur, kata Bagus, sekoi memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibanding jagung dan beras.
Kandungan gizi yang terkandung dalam sekoi meliputi karbohidrat 84,2 persen, protein 10,7 persen, lemak 3,3 persen, serat 1,4 persen, Ca 37 mg, Fe 6,2 mg, vitamin C 2,5, vitamin B1 0,48, dan vitamin B2 0,14.
Bagus menambahkan meski kaya vitamin, makanan berbahan baku lokal tersebut mulai tersingkir dari jajaran kuliner lokal.
Lewat momen Ramadhan kata dia, menu-menu yang sebelumnya akrab dengan perut masyarakat Bengkulu kembali diperkenalkan.
“Padahal sisi rasa dan kandungan gizinya tidak kalah bersaing tapi semakin ditinggalkan, karena itu kita gali kembali,” kata pemilik kedai kopi Sle yang berjualan di tepi Pantai Panjang ini.
Menu berbuka puasa tersebut juga dijual dengan harga yang cukup murah dan terjangkau yakni Rp7.000 per porsi.
Medi, seorang pembeli mengatakan, bubur sekoi memiliki rasa yang enak dan manis dari gula aren sehingga ia kerap membeli penganan berbuka puasa tersebut di Kedai Sle.
Baca juga: Bubur suro tradisi khas Palembang tiap Ramadhan
Baca juga: Ratusan warga antre ikuti tradisi pembagian bubur samin