Semarang (ANTARA) - Umat Islam di seluruh dunia hari ini mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Seperti tahun lalu, di Indonesia awal Ramadhan tidak ada perbedaan antara Nahdlatul Ulama dengan Muhammadiyah. Tentu ini membawa kesejukan dan kebahagiaan.
Ramadhan, bulan suci yang penuh berkah selalu menjadi momentum paling ditunggu umat Islam untuk meningkatkan ibadah. Mengingat bulan ini diyakini sesuai pula dengan janji Allah, bahwa setiap kebaikan akan diganjar berlipat ganda.
Ramadhan kali ini juga ada momentum penting yang tengah dijalani bangsa ini. Perhelatan pemilihan umum serentak, di antaranya pemilihan presiden dan wakilnya. Saat ini sedang dalam proses penghitungan suara. Dijadwalkan diumumkan hasilnya pada 22 Mei, yang bertepatan dengan 17 Ramadhan.
Pesta demokrasi yang bukan saja mahal dari sisi uang yakni menelan sekitar Rp25 triliun, juga banyak sekali pengorbanan yang telah diberikan khususnya oleh para pejuang demokrasi yang banyak berguguran saat menjalankan tugas.
Jumlah Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 meninggal dunia dalam catatan KPU 400 orang lebih.
Belum lagi saling hujat, tuduhan, perang komentar, hingga penyebaran kabar bohong (hoaks) telah menjadi warna yang tentu saja sudah seharusnya tidak ada lagi selama Ramadhan ini. Hal itu bisa merusak ibadah Ramadhan, karena menimbulkan rasa permusuhan, amarah, kebencian, bahkan fitnah.
Hajatan demokrasi bernama Pemilu 2019 telah cukup menguras energi. Bahkan, nyaris membelah bangsa ini, karena berbeda pilihan. Bangsa Indonesia seakan tak mengenal lagi wajah aslinya yang saling mengasihi, menghargai, toleransi, musyawarah, dan mufakat.
Tepat sekali dengan masuknya Ramadhan, tensi ketegangan akibat pilpres diturunkan ke titik nol. Teladan elite dan tokoh bangsa sangat dibutuhkan untuk memberikan kesejukan bagi seluruh anak bangsa.
Pengumuman hasil pilpres yang bertepatan dalam momentum Ramadhan, tentunya sangat diharapkan menjadi rem bagi seluruh elemen bangsa agar bisa menahan diri dari berbagai perbuatan yang tidak saja merusak ibadah Ramadhan, tetapi juga merusak kehidupan bernegara.
Siapa pun nanti yang dinyatakan sebagai pemenang dalam Pemilu 2019, layak mendapat apresiasi karena merekalah yang mendapat kepercayaan dari rakyat.
Semoga dengan semangat ibadah dan kesucian Ramadhan mampu menjadikan setiap pribadi Muslim menjadi lebih baik, benar-benar membawa kesejukan di hati seluruh anak bangsa. Mari kita bersama-sama bergandeng tangan kembali mempererat persatuan untuk membangun bangsa.
Berita Terkait
Pekalongan gelar karnaval Gunungan Megono sambut tradisi Syawalan
Rabu, 17 April 2024 8:56 Wib
Festival Karnaval Budaya upaya melestarikan tradisi lokal Kudus
Senin, 11 September 2023 13:14 Wib
"Semarang Merdeka Flowers Festival" kembali digelar
Sabtu, 26 Agustus 2023 23:14 Wib
Siswa SMK Randublatung daur ulang klobot jadi busana karnaval
Minggu, 20 Agustus 2023 17:27 Wib
Pesta cukur rambut di Solo untuk pecahkan tiga rekor Muri
Rabu, 24 Mei 2023 13:50 Wib
PKS tiba di KPU diiringi karnaval budaya daftarkan bakal calon DPR
Senin, 8 Mei 2023 10:33 Wib
Wali Kota Semarang: Pawai Ogoh-ogoh wujud kerukunan umat beragama
Senin, 1 Mei 2023 6:53 Wib
Tegal Pesisir Karnaval 2023 pamerkan keragaman budaya lokal
Minggu, 30 April 2023 17:06 Wib