Jakarta (Antaranews Jateng) - Mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani, Selasa, akhirnya menghadiri sidang Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Kantor PSSI Rasuna Office Jakarta.
Sidang Komisi Disiplin dipimpin Ketua Asep Edwin, Wakil Ketua Umar Husein, dan anggota Yusuf Bachtiar. Dalam sidang ini, Lasmi Indaryani didampingi Boyamin Saiman selaku kuasa hukum.
Sidang dimulai tepat pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB dengan agenda paling banyak mendengarkan keterangan dari Lasmi kurang lebih 2 jam. Selanjutnya, Komdis PSSI memperdalam sekitar 1 jam untuk materi yang terkait dengan hukum sepak bola.
Usai sidang, Boyamin Saiman kepada Antara mengatakan bahwa persidangan berlangsung dalam suasana cair dan kadang-kadang disertai senda gurau namun tetap fokus dan efisien.
Materi yang disampaikan Lasmi kepada Komdis adalah semua yang diketahui, buka-bukaan dan tidak ada yang ditutupi terkait dengan dugaan pengaturan pertandingan sepak bola, termasuk dugaan permintaan/penyerahan uang kepada oknum-oknum yang terkait dengan sepak bola, sebagaimana juga disampaikan kepada Satgas Antimafia Bola bentukan Kapolri.
"Namun, karena sifat sidang tertutup, kami tidak berani membuka materi persidangan," ujar Bonyamin.
Bonyamin menegaskan kembali bahwa pihaknya memenuhi panggilan Komdis semata-mata menghormati lembaga hukum PSSI, Komdis, sekaligus berkeinginan kuat untuk membantu membersihkan sepak bola Indonesia dari permainan kotor dan ajang judi.
"Ternyata kami bertepuk dengan dua tangan, artinya Komdis lebih bertekad untuk membersihkan sepak bola Indonesia. Atas maksud yang sama inilah persidangan betul-betul efisien. Kami yakin Komdis mampu menjalankan tugasnya," kata Bonyamin.
Bonyamin menyadari bahwa proses Komdis ini akan memberikan reward dan punishment bagi siapa pun yang terkait dengan sepak bola.
"Dalam persidangan tadi, kami mengajukan diri sebagai whistleblower yang akan dilindungi oleh Komdis karena berani membongkar borok mafia bola," katanya.
Bonyamin mengatakan bahwa kliennya tidak ingin mendapat sanksi dari Komdis. Namun, apa pun risiko yang harus diterima, termasuk sanksi, pihaknya ikhlas demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Alasan Hadir
Sebelumnya, Boyamin mengemukakan alasan Lasmi Indrayani memenuhi undangan tersebut, antara lain, karena kliennya telah selesai menjalani proses hukum menjadi saksi di Satgas Antimafia Bola di Polda Metrojaya pada tanggal 20 dan 21 Desember 2018. Pada hari Senin (7-1-2019) melengkapi kekurangan bukti-bukti yang terkait.
Boyamin mengatakan bahwa Lasmi pernah menolak hadir panggilan Komdis PSSI semata-mata ingin menghormati proses hukum di kepolisian. Karena telah selesai menjalani proses sebagai saksi di kepolisian, Lasmi berkehendak hadir di Komdis dengan alasan yang sama, yaitu mengormati proses hukum olahraga di PSSI.
Di lain pihak, kata Boyamin, PSSI juga telah menghormati proses hukum di kepolisian dengan kehadiran para pejabatnya ketika dipanggil Satgas Antimafia Bola.
Berdasar informasi yang dia terima, Komdis PSSI berkeinginan kuat untuk menegakkan disiplin terhadap siapa pun pelaku pengatur pertandingan, termasuk akan memberikan sanksi meskipun orang-orang tersebut telah diproses hukum.
Komdis berkeinginan untuk tidak melepas begitu saja para pelaku dengan istilah jangan sampai ketika sudah dihukum penjara kemudian orang-orang tersebut kemudian tetap bebas beraktivitas di dunia sepak bola.
Bonyamin mengatakan bahwa pihaknya bersepaham dengan Komdis PSSI untuk memajukan sepak bola Indonesia.