Durian lokal unggul Banyumas diminta dikembangkan
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Bupati Banyumas Achmad Husein meminta durian lokal unggul dikembangkan ke seluruh wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Saya minta nanti (bibit durian lokal) dibeli, tapi yang unggul dan sudah disertifikasi. Nanti (bibit durian itu) kita berikan ke desa-desa yang tanahnya berpotensi dan cocok untuk ditanami durian," katanya usai membuka Festival Durian 2018 di kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Ia mengatakan hingga saat sekarang baru ada satu varietas durian lokal unggulan Banyumas yang telah bersertifikat dari Kementerian Pertanian (Kementan), yakni durian kromo yang selama ini dikenal masyarakat dengan durian bawor.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) setempat dalam waktu dekat akan mengajukan pelepasan varietas ke Kementan terhadap durian lokal yang memenangi lomba durian di Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen.
Dalam hal ini, durian lokal yang menang dalam lomba yang digelar pada tanggal 10 November 2018 dan dihadiri Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi, diberi nama durian togog oleh Bupati Banyumas.
"Ini ada satu lagi saya minta untuk diajukan pelepasan varietasnya. Bentuknya panjang, gepeng, rasanya manis tapi sedikit pahit, enak sekali, saya tanya namanya apa, tapi petaninya enggak tahu namanya. Ini merupakan potensi," tegasnya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan dengan adanya festival tersebut akan muncul berbagai durian lokal yang kualitasnya kemungkinan melebihi durian yang telah bersertifikat.
Sementara itu, Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas Widarso mengatakan Festival Durian 2018 yang merupakan kegiatan tahunan ditujukan untuk memromosikan durian lokal Banyumas sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani durian.
"Durian yang diikutsertakan tidak hanya berasal dari Kemranjen yang selama ini dikenal sebagai sentra durian, juga dari kecamatan-kecamatan lainnya seperti Cilongok, Kebasen, Pekuncen, Tambak, dan Somagede. Dengan demikian, akan muncul Kemranjen, Kemranjen yang lain sehingga pendapatan masyarakat akan naik dan bisa memacu pembangunan di wilayah Banyumas," katanya.
Saat memberikan sambutan pengantar dalam acara lomba durian lokal di Desa Pageralang pada tanggal 10 November 2018, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan berdasarkan informasi, ada 16 peserta lomba yang seluruhnya merupakan durian lokal, sehingga varietasnya belum dirilis.
"Nah, saya minta nanti yang juara, yang bagus, didaftarkan pelepasan varietasnya," katanya.
Ia mengatakan jika durian lokal yang bagus itu sudah didaftarkan ke pelepasan varietas, pembibitannya bisa diperbanyak dan diedarkan atau dijualbelikan ke daerah lain.
Jika durian lokal kualitas bagus tersebut belum didaftarkan pelepasan varietasnya, kata dia, pihaknya akan sulit untuk melacak, mendaftar, dan mengawasinya.
Oleh karena itu, dia meminta Dinpertan KP Kabupaten Banyumas untuk segera mendaftarkan pelepasan varietas bagi durian lokal berkualitas bagus.
Berdasarkan data Dinpertan KP tahun 2017, populasi pohon durian di Kabupaten Banyumas mencapai 191.948 batang dengan total produksi sebanyak 52.837 kuintal per tahun.
"Saya minta nanti (bibit durian lokal) dibeli, tapi yang unggul dan sudah disertifikasi. Nanti (bibit durian itu) kita berikan ke desa-desa yang tanahnya berpotensi dan cocok untuk ditanami durian," katanya usai membuka Festival Durian 2018 di kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Ia mengatakan hingga saat sekarang baru ada satu varietas durian lokal unggulan Banyumas yang telah bersertifikat dari Kementerian Pertanian (Kementan), yakni durian kromo yang selama ini dikenal masyarakat dengan durian bawor.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) setempat dalam waktu dekat akan mengajukan pelepasan varietas ke Kementan terhadap durian lokal yang memenangi lomba durian di Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen.
Dalam hal ini, durian lokal yang menang dalam lomba yang digelar pada tanggal 10 November 2018 dan dihadiri Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi, diberi nama durian togog oleh Bupati Banyumas.
"Ini ada satu lagi saya minta untuk diajukan pelepasan varietasnya. Bentuknya panjang, gepeng, rasanya manis tapi sedikit pahit, enak sekali, saya tanya namanya apa, tapi petaninya enggak tahu namanya. Ini merupakan potensi," tegasnya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan dengan adanya festival tersebut akan muncul berbagai durian lokal yang kualitasnya kemungkinan melebihi durian yang telah bersertifikat.
Sementara itu, Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas Widarso mengatakan Festival Durian 2018 yang merupakan kegiatan tahunan ditujukan untuk memromosikan durian lokal Banyumas sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani durian.
"Durian yang diikutsertakan tidak hanya berasal dari Kemranjen yang selama ini dikenal sebagai sentra durian, juga dari kecamatan-kecamatan lainnya seperti Cilongok, Kebasen, Pekuncen, Tambak, dan Somagede. Dengan demikian, akan muncul Kemranjen, Kemranjen yang lain sehingga pendapatan masyarakat akan naik dan bisa memacu pembangunan di wilayah Banyumas," katanya.
Saat memberikan sambutan pengantar dalam acara lomba durian lokal di Desa Pageralang pada tanggal 10 November 2018, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan berdasarkan informasi, ada 16 peserta lomba yang seluruhnya merupakan durian lokal, sehingga varietasnya belum dirilis.
"Nah, saya minta nanti yang juara, yang bagus, didaftarkan pelepasan varietasnya," katanya.
Ia mengatakan jika durian lokal yang bagus itu sudah didaftarkan ke pelepasan varietas, pembibitannya bisa diperbanyak dan diedarkan atau dijualbelikan ke daerah lain.
Jika durian lokal kualitas bagus tersebut belum didaftarkan pelepasan varietasnya, kata dia, pihaknya akan sulit untuk melacak, mendaftar, dan mengawasinya.
Oleh karena itu, dia meminta Dinpertan KP Kabupaten Banyumas untuk segera mendaftarkan pelepasan varietas bagi durian lokal berkualitas bagus.
Berdasarkan data Dinpertan KP tahun 2017, populasi pohon durian di Kabupaten Banyumas mencapai 191.948 batang dengan total produksi sebanyak 52.837 kuintal per tahun.