Karimun Jawa (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) MOR IV Jateng dan DIY melakukan gerakan world clean up day 2018 bersama dengan pelajar, penggiat lingkungan, jurnalis, pegawai Pertamina, Pemkab Jepara, dan warga setempat di Pantai Nyampung Ragas, Karimun Jawa, Jepara, Sabtu.
Ratusan peserta bersih-bersih Pantai Nyampung Rangas tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok dengan membawa dua karung bertuliskan sampah organik dan sampah anorganik, sehingga peserta langsung melakukan pemilahan sampah.
GM Pertamina MOR IV Yanuar Budi Hartanto mengatakan bahwa world clean up day merupakan kegiatan yang menghubungkan orang-orang dan organisasi untuk melakukan kegiatan bersih-bersih serentak di 150 negara dengan melibatkan 10 persen lebih atau 350 juta penduduk pada 15 September 2018.
Gerakan global tersebut, lanjut Yanuar, diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran manusia menghadapi isu sampah yang sebagian besar berakhir di tempat sampah dan tersebar di banyak tempat termasuk di laut.
Bupati Jepara Ahmad Mardzuki yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut mengapresiasi langkah Pertamina dan berharap bisa terus berlanjut, sehingga ada peningkatan pada sektor kesehatan dan nilai ekonomi untuk nelayan juga mengalami peningkatan.
"Kebersihan sebagian dari iman dan sejak tahun 2005 sampai sekarang, Pemkab Jepara meraih piala Adipura. Jadi upaya menjaga lingkungan membuahkan hasil sekaligus multiplier effect yakni para nelayan juga mendapatkan nilai ekonomi lebih, karena biota laut terjaga" katanya.
Unit Manager Comm & CSR Pertamina MOR IV yang juga Ketua Panitia world clean up day Andar Titi Lestari menambahkan langkah Pertamina melakukan bersih-bersih pantai bagian dari peduli lingkungan dan berharap Karimun Jawa bisa menjadi destinasi pilihan pertama di Indonesia.
Apalagi melalui program CSR, Pertamina MOR IV juga telah melakukan pengembangan wisata taman laut terumbu karang di Kepulauan Karimun Jawa seluas 180 meter persegi menggunakan metode biorock, sehingga pertumbuhannya lebih cepat dua hingga enam kali dari pertumbuhan alaminya.
Pengembangan terumbu karang yang dimulai sejak tahun 2016 tersebut terdapat di area Tanjung Gelam bagian luar yang memiliki ancaman kerusakan ekosistem yang cukup besar baik oleh alam maupun manusia.
Melalui metode biorock, selain mempercepat pertumbuhan terumbu karang juga menjadikan daya tahan terumbu karang terhadap tekanan lingkungan makin bagus.
Baca juga: Pertamina segera kirim BBM ke Karimunjawa
Baca juga: Sempat terisolasi, jalur Jepara-Karimunjawa kembali normal