Jakarta (Antaranews Jateng) - Langkah tersulit namun penting untuk menghindari atau melawan ketergantungan pada kafein ialah meyakinkan diri bahwa tidak ada kafein tak apa-apa.
Banyak orang merasa kafein bisa berdampak baik pada otak atau kinerja koginitifnya, tetapi pada kenyataannya tidak begitu.
“Ketika Anda minum kafein dalam jumlah tertentu setiap hari, tubuh Anda beradaptasi dengan itu dan mempertahankan kinerja awal yang normal. Ketika Anda tidak mendapatkan kafein sebanyak itu, ada semacam penurunan yang sebenarnya dapat menurunkan kinerja Anda," ujar akademisi dari Universitas Arkansas untuk Institut Ilmu Kedokteran Psikitarik, Merideth Addicott.
"Jadi rasanya kafein memiliki efek yang kuat dan meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi, tetapi sebenarnya tidak. Itu hanya membawa Anda kembali ke garis dasar normal," imbuh dia.
Mencoba mengganti asupan minuman Anda bisa menjadi alternatif. Selain itu, berjalan di sekitar kantor atau melakukan aktivitas fisik lainnya ketika Anda merasa mengantuk juga bisa membantu.
Memang, ada sejumlah gejala seperti sakit kepala, kelelahan, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi, saat asupan kafein Anda berkurang, tetapi lama kelamaan Anda bisa menyesuaikannya. Gejala akan hilang dalam beberapa hari, kata Mayo Clinic.
Apakah ketergantungan kafein itu buruk?
Bisa saja. Selain efek samping penggunaan kafein berlebihan, ketergantungan kafein mungkin merupakan masalah, sama seperti gangguan penggunaan zat apa pun.
"Mungkin ada gejala depresi ringan dan Anda menggunakan kafein untuk mencoba berkonsentrasi lebih baik, atau Anda khawatir tentang kinerja pekerjaan Anda dan Anda menggunakan kafein untuk mencoba dan mengimbangi itu," kata Addicott.
Berkonsultasi dengan dokter bisa menjadi upaya untuk mengatasi masalah ketergantungan kafein. Demikian seperti dilansir Time.
Banyak orang merasa kafein bisa berdampak baik pada otak atau kinerja koginitifnya, tetapi pada kenyataannya tidak begitu.
“Ketika Anda minum kafein dalam jumlah tertentu setiap hari, tubuh Anda beradaptasi dengan itu dan mempertahankan kinerja awal yang normal. Ketika Anda tidak mendapatkan kafein sebanyak itu, ada semacam penurunan yang sebenarnya dapat menurunkan kinerja Anda," ujar akademisi dari Universitas Arkansas untuk Institut Ilmu Kedokteran Psikitarik, Merideth Addicott.
"Jadi rasanya kafein memiliki efek yang kuat dan meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi, tetapi sebenarnya tidak. Itu hanya membawa Anda kembali ke garis dasar normal," imbuh dia.
Mencoba mengganti asupan minuman Anda bisa menjadi alternatif. Selain itu, berjalan di sekitar kantor atau melakukan aktivitas fisik lainnya ketika Anda merasa mengantuk juga bisa membantu.
Memang, ada sejumlah gejala seperti sakit kepala, kelelahan, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi, saat asupan kafein Anda berkurang, tetapi lama kelamaan Anda bisa menyesuaikannya. Gejala akan hilang dalam beberapa hari, kata Mayo Clinic.
Apakah ketergantungan kafein itu buruk?
Bisa saja. Selain efek samping penggunaan kafein berlebihan, ketergantungan kafein mungkin merupakan masalah, sama seperti gangguan penggunaan zat apa pun.
"Mungkin ada gejala depresi ringan dan Anda menggunakan kafein untuk mencoba berkonsentrasi lebih baik, atau Anda khawatir tentang kinerja pekerjaan Anda dan Anda menggunakan kafein untuk mencoba dan mengimbangi itu," kata Addicott.
Berkonsultasi dengan dokter bisa menjadi upaya untuk mengatasi masalah ketergantungan kafein. Demikian seperti dilansir Time.