Semarang (Antaranews Jateng) - Bank Jateng terus melakukan pengembangan bisnis dengan terus menggali ide kreatif salah satunya melalui lomba karya ilmiah untuk para pelajar, mahasiswa, dan guru.
"Kami mengapresiasi minat para siswa SMA, mahasiswa, dan guru yang antusias mengikuti lomba karya ilmiah. Ini bisa jadi input perbaikan pelayanan dan pengembangan bisnis Bank Jateng," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng Ony Suharsono di Semarang, Sabtu.
Ony mengakui banyak ide baru yang dihasilkan dari lomba karya ilmiah termasuk dari mereka para siswa SMA yang belum bersentuhan langsung dengan dunia perbankan.
"Tidak terpikirkan (oleh pegawai Bank Jateng, red.), sedangkan oleh siswa SMA yang belum menjadi nasabah karena belum memiliki KTP, mampu membuat inovasi untuk perbankan," katanya.
Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bank Jateng Suharto menambahkan bahwa lomba karya tulis tersebut juga dimaksudkan untuk mengenalkan kepada para pelajar dan mahasiswa mengenai produk dan layanan Bank Jateng.
"Kegiatan ini juga bisa menjadi wadah bagi guru serta generasi muda melakukan penelitian dan penulisan ilmiah yang produktif dan implementatif," kata Suharto.
Ada enam tema yang diusung yakni Bank Jateng dan perekonomian Jawa Tengah; Bank Jateng dan pengentasan kemiskinan; New brand image Bank Jateng; Inovasi, strategi, produk, dan layanan Bank Jateng; Bank Jateng dan generasi muda; Bank Jateng dan UMKM; Bank Jateng dan inklusi keuangan; dan Bank Jateng dan financial technology (Fintech).
"Jumlah karya ilmiah yang masuk ke panitia sebanyak 176 paper dengan rincian kategori guru 65 paper, mahasiswa 42 paper, dan pelajar 69 paper. Setelah itu diambil enam pemenang untuk masing-masing kategori tersebut," kata Suharto.
Suharto menambahkan bersaman dengan presentasi karya ilmiah dari para finalis, Bank Jateng juga menggelar workshop penulisan ilmiah dan populer dengan harapan dapat memberikan pandangan, arahan, serta pedoman menulis yang baik dan produktif dengan nara sumber pengamat ekonomi Undip Prof FX Sugiyanto dan budayawan Prie GS.