Surabaya, ANTARA JATENG - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa
Timur mewajibkan pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) setempat 2018 untuk memiliki kartu tanda anggota
partai tersebut.
"Secara mekanisme dan aturan memang seperti itu. Bakal Cawagubnya
nanti harus memiliki KTA Demokrat," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jawa
Timur Soekarwo ketika ditemui di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan
Surabaya, Selasa.
Menurut dia, nama-nama yang akan dipasangkan sebagai calon orang
nomor dua di Pemprov Jatim juga sangat dipengaruhi oleh Khofifah sebagai
bakal calon Gubernur.
Politikus yang juga Gubernur Jatim itu mengakui sejumlah nama
muncul, antara lain Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Trenggalek
Emil Elistianto Dardak, Kepala BLUD RSUD dr Soetomo Harsono, Kepala
Dinas Perikanan dan Kelautan Heru Tjahjono, hingga Agus Harimurti
Yudhoyono.
"Kami mengusulkan nama-nama yang dinilai layak dan itu kuat di
kawasan mataraman, tapi tentu saja Bu Khofifah sangat berpengaruh untuk
menentukannya juga," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Disinggung terkait partai koalisi lainnya, anggota majelis tinggi
DPP Demokrat tersebut menegaskan untuk sementara terdapat dua partai
yang pasti, yaitu Partai Golkar dan Partai NasDem, dan satu partai
lainnya kemungkinan Partai Persatuan Pembangunan.
"Yang pasti, untuk posisi pendampingnya dari partai yang suara dan
kursinya lebih banyak, yaitu Demokrat. Makanya nanti Bacawagubnya harus
menjadi anggota Demokrat," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim
tersebut.
Disinggung nama Saifullah Yusuf yang selama hampir dua periode ini
mendampinginya di Pemprov Jatim, namun pada Pilkada diusung PKB dan PDI
Perjuangan, ia enggan berkomentar lebih lanjut.
"Yang jelas, Gus Ipul (sapaan akrab Saifullah Yusuf) itu teman saya," kata Pakde Karwo singkat.