Temanggung, ANTARA JATENG - Sedikitnya 152 hektare tanaman padi di Kabupaten Temanggung diserang hama tikus sejak Januari 2017, kata Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari.
Harnani di Temanggung, Rabu, mengatakan serangan hama tikus di Temanggung fluktuatif, pada 2015 turun tidak banyak serangan, kemudian 2016 mualai naik tetapi masih bisa dikendalikan dan tahun ini hama tikus menyerang tanaman padi di beberapa kecamatan.
Ia menyebutkan lahan padi yang diserang binatang pengerat tersebut, antara lain di wilayah Kecamatan Gemawang, Jumo, Kandangan, dan Temanggung.
"Khusus untuk Kecamatan Selopampang sebenarnya juga rawan serangan hama tikus, namun masyarakat sudah mengantisipasi tidak mau menanam padi di bulan Mei hingga Agustus, karena pasti diserang tikus," katanya.
Ia mengatakan untuk bulan-bulan tersebut, petani Selopampang kebanyakan menanam palawija atau tanaman hortikultura.
"Petani Selopampang sudah menggunakan ilmu `titen`, untuk Gemawang dan Jumo ini mungkin polanya yang harus diubah, pergiliran tanamnya yang harus diubah," katanya.
Ia menuturkan gropyokan massal terhadap hamma tikus di daerah Lungge Kecamatan Temanggung beberapa waktu lalu sebenarnya cukup efektif, tetapi masalahnya sedikit kekurangn stok obat, karena dari provinsi juga belum turun stok obatnya.
Ia mengatakan gerakan pengendalian hama tikus secara massal dengan pemasangan umpan beracun di areal persawahan cukup efektif.
"Melalui pengendalian tersebut diharapkan dapat mengurangi, bahkan membasmi hama tikus untuk meningkatkan produksi padi," katanya.