Batam, ANTARA JATENG - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah
Sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau masih kesulitan mengidentifikasi
14 jenazah TKI korban kecelakaan kapal di Johor Malaysia pada 23 Januari
2017 yang ditemukan di Batam dan Bintan.
"Hingga kini belum ada
perkembangan. Kendalanya karena data ante mortem untuk jenazah di RS
Bhayangkara Batam bisa jadi di Johor atau sebaliknya. Sementara standar
identifikasi di Malaysia juga berbeda," kata Kabid Humas Polda Kepri
Kombes Pol S Erlangga di Batam, Senin.
Ia mengatakan, sebenarnya pihak Konsulat Jenderal RI di Johor
Malaysia sudah mengajukan pengiriman Tim DVI ke RS Mersing untuk
mengidentifikasi jenazah yang ditemukan wilayah Malaysia. Namun hingga
saat ini belum ada petunjuk mengenai hal tersebut.
"Berangkatnya kapan belum pasti, masih menunggu petunjuk mabes
Polri. Kalau nanti berangkat, data ante mortem di RS Bhayangkara Polda
Kepri akan dibawa untuk dicocokan dengan jenazah di Mersing. Demikian
juga dengan data disana akan dicocokan dengan jenazah di Batam," kata
dia.
Berdasarkan data dari Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol Djarot
Wibowo, hingga saat ini di RS Bhayangkara sudah terkumpul 27 data ante
ortem yang bisa digunakan sebagai pembanding dalam proses identifikasi.
Data-data itu belum cocok dengan 14 jenazah yang ada di RS Bhayangkara Polda Kepri.
"Kami juga masih menunggu hasil tes DNA dari jenazah-jenazah itu.
Kalau memang sudah tidak bisa dikenali kan identifikasi bisa dari DNA,"
kata Erlangga.
Sebelumnya Tim DVI berhasil mengidentifikasi enam jenazah di RS
Bhayangkara Polda Kepri yang semuanya sudah diserahkan pada keluarga
untuk pemakaman.
Keenam jenazah adalah Samsuri asal Sambijajar, Tulungagung Jawa
Timur, Muhlip warga Kampung Wijen Klebu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara
Barat, Zakarias asal Nusa Tenggara Timur.
Saifur Rohman, Sukodono RT004/002 Desa Sukodono, Pujer, Kabupaten
Bondowoso Jawa Timur, Wassalam asal Desa Punten Barat, Kecamatan
Ketapang, Sampang, Madura, Imam Mubarok beralamat Desa Payaman RT03/09
Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur.
Seperti diketahui pada 23 Januari 2017 Pukul 9.17 waktu setempat
telah terjadi kecelakaan perah pembawa calon TKI (panjang lebih kurang
18 kaki) di Tanjung Rhu, Mersing, Johor. Sejumlah jenazah dan korban
selamat ditemukan di Johor.
Banyaknya korban ditemukan di Batam dan Bintan diduga karena saat
ini memasuki musim angin utara sehingga jenazah terbawa arus hingga ke
Kepri.
Berita Terkait
Tim percepatan penurunan stunting di Wonosobo harus kerja keras
Jumat, 3 Mei 2024 15:37 Wib
Statistik Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, prediksi pemain kedua tim
Senin, 29 April 2024 15:56 Wib
Kemepora: Acara nobar timnas Indonesia tidak boleh dikomersialkan
Senin, 29 April 2024 10:47 Wib
Cerita Luffi, Srikandi PLN yang terjun tangani banjir di Kudus
Senin, 22 April 2024 13:46 Wib
Tim Prabowo-Gibran berharap MK tolak gugatan PHPU Pilpres
Senin, 22 April 2024 8:39 Wib
Indonesia lolos ke perempat final setelah hantam Jordania 4-1
Senin, 22 April 2024 1:12 Wib
Pemkot Semarang fasilitasi PSIS kembali latihan di Stadion Citarum
Kamis, 18 April 2024 22:37 Wib
Justin Hubner menyusul Tim U-23 di Qatar untuk hadapi Australia
Rabu, 17 April 2024 23:02 Wib