Ketua KWT Berdikari Wonosobo Sudaryati di Wonosobo, Rabu, mengatakan bahwa jamu olahannya tersebut dikerjakan dengan menghimpun 25 anggota wanita lansia.
"Kami bersyukur produk kami dapat diterima dengan baik oleh pihak Kedutaan Suriname. Jamu kami langsung dites dan dapat diterima," katanya.
Setelah dites oleh Kedutaan Suriname, Sudaryati bersama 13 pengusaha Indonesia lainnya memperoleh nota diplomatik dari Kementrian Luar Negeri Indonesia untuk mengikuti Indofair 2015 yang diselenggarakan pada 28 September 2015 hingga 3 Oktober 2015.
Sudaryati mengatakan jamu yang bakal dipamerkan nanti merupakan jamu berbahan jahe merah asli. Paling tidak 60 kilogram jahe dalam kemasan akan dibawanya supaya dapat dinikmati masyarakat Suriname.
Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo mengatakan pihaknya mendukung sekali keberangkatan produk jamu khas Wonosobo tersebut ke Suriname.
Menurut dia produksi jamu lokal harus terus dikembangkan supaya dapat dikenal secara luas.
"Kami mendorong jamu-jamu kita dinikmati tidak hanya secara lokal tapi sekarang malah sampai internasional. Kami memilih jamu dari KWT Berdikari bukan tanpa pertimbangan, melainkan karena memang produk tersebut menurut kami potensial sekali untuk go internasional. Harapan kami semoga semakin banyak pengusaha berbasis ekonomi kreatif bermunculan untuk memajukan perekonomian Wonosobo," katanya.