Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyerahkan bantuan beras sebanyak 6 ton kepada 600 orang yang masuk kategori kelompok rentan di Kompleks Tarubudaya, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis.

Para penerima bantuan tersebut, antara lain buruh tani, penggali kubur, janda, tukang parkir dan ojek pangkalan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Defransisco Dasilva Tavares mengatakan kegiatan tersebut diinisiasi oleh aparatur sipil negara (ASN) Distanbun, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan).

Serta, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan), didukung juga oleh Bank Indonesia, BUMN dan BUMD.

"Tadi membagikan beras secara gratis, bukan beli. Penerimanya mendapatkan 10 kg, diberikan kepada 600 penerima," katanya.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan bantuan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga, sekaligus untuk mengungkit daya beli masyarakat.

Upaya lain yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah program gerakan pangan murah (GPM) yang sudah dilakukan di seluruh daerah sejak Januari 2025.

Sementara itu, Sri Sumarsih, penerima bantuan warga Singorojo, Kabupaten Kendal mengaku senang
mendapatkan bantuan beras yang diserahkan langsung oleh Gubernur Ahmad Luthfi.

Ia mengatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu karena pendapatan suaminya sebagai tukang ojek tidak menentu.

"Ini dapat beras 10 kg. Terima kasih bantuannya, ini sangat membantu sekali," katanya.

Senada, Komari, warga Kelurahan Genuk Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan penggali kubur tersebut sangat terbantu dengan bantuan beras yang diberikan.

"Sehari-hari bekerja sebagai petani dan bantu warga kampung gali kubur. Kebutuhan sehari-hari ya dari hasil bertani itu," katanya.




Baca juga: Semargres 2025 catatkan total transaksi Rp597 miliar


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025