Semarang (ANTARA) - Sekitar 30 pengembang perumahan meramaikan pameran perumahan "Jateng Omah Expo 2024" yang berlangsung di Mal Ciputra Semarang, mulai 24 Juli hingga 4 Agustus 2024.

Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, saat membuka pameran, di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa pameran tersebut sebenarnya untuk mengakomodasi masyarakat yang mencari rumah bersubsidi.

"Sebetulnya lebih ke pameran perumahan bersubsidi. Ini memang penyelenggaraan kami dari Pemprov, Disperakim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) yang sudah kedua kalinya," katanya.

Menurut dia, pameran tersebut untuk mempertemukan pengembang perumahan bersubsidi dengan masyarakat sebagai konsumen.

"Masyarakat mungkin masih bingung rumah bersubsidi seperti apa, caranya bagaimana? Inilah kegiatan seperti ini untuk mempertemukan mereka," katanya.

Ia berharap pameran tersebut bisa memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mengakses rumah bersubsidi, sebab Pemprov Jateng juga mendapatkan kuota bersubsidi.

"Karena kami dapat kuota rumah bersubsidi dari pemerintah sekitar 11 ribu. Sayang kalau tidak termanfaatkan sehingga informasi dan publikasi untuk mempertemukan ini sangat penting," katanya.

Minimal, kata Sumarno, masyarakat yang belum memiliki rumah bisa mendapatkan informasi rumah bersubsidi melalui pameran tersebut.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa pengembang yang mengikuti pameran tersebut bukan hanya untuk rumah subsidi, melainkan juga rumah komersial.

"Karena pasti secara hitung-hitungan pasti akan lebih menguntungkan yang nonsubsidi. Inilah yg kami kolaborasikan, mereka (pengembang, red.) juga ada di subsidi, ada juga nonsubsidi," katanya.

Kepala Disperakim Jateng Arief Djatmiko menambahkan bahwa harga perumahan bersubsidi paling rendah di kisaran Rp166 juta per unit yang tersebar di berbagai wilayah di Jateng.

"Harga Rp166 juta untuk seluruh wilayah Jateng. Mereka mendapatkan bantuan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), bantuan subsidi pemerintah untuk MBR," katanya .

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Developer Jateng Sugiyatno menyebutkan ada sekitar 30 pengembang perumahan yang ikut pameran tersebut, terdiri atas 20 pengembang rumah bersubsidi dan 10 rumah komersil.

Forum Komunikasi Developer Jateng beranggotakan empat asosiasi, yakni Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Asosiasi Pengembang Rumah Sehat Sederhana Nasional (Apernas), dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Ia menjelaskan pameran perumahan tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar bersama Pemprov Jateng memeringati Hari Perumahan Nasional (Hapernas).

Melalui pameran tersebut, ia berharap bisa mengetahui kebutuhan perumahan bagi masyarakat dan masyarakat bisa mengetahui lokasi pembangunan perumahan bersubsidi.

"Karena yang ikut di sini ada Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kota Salatiga, Kabupaten Temanggung, Kota Semarang saat ini dipamerkan," katanya.

Untuk target pameran, Sugiyatno menyebutkan sama seperti tahun kemarin yang hampir Rp300 miliar untuk nilai transaksinya, terdiri atas hampir 200 unit rumah untuk rumah subsidi dan 60-67 unit rumah komersial.


Baca juga: Mudahnya akses jadi primadona bisnis properti di pantura Jateng

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024