Semarang (ANTARA) - Majelis Kesehatan PP Aisyiyah akan kembali melakukan penelitian mengenai kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat sebagai upaya mencegah gangguan gizi dan stunting pada anak dan kali ini berkolaborasi dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI). dengan menyasar kota Bekasi.
"Kami akan melakukan penelitian bersama dengan YAICI terkait dengan stunting dan kental manis," kata Perwakilan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Diah Lestari Budiarti saat ditemui, Minggu (7/7/2024).
Diah mengatakan penelitian bersama YAICI menjadi penting agar dapat memiliki gambaran komprehensif terkait penggunaan kental manis dan kali ini dilakukan di Kota Bekasi. Pasalnya, banyak masyarakat seperti di kota Bekasi belum teredukasi bahwa kental manis bukan susu.
Data penelitian YAICI beberapa tahun bahkan menunjukkan konsumsi kental manis oleh ibu hamil berada di angka yang mengkhawatirkan yakni 70 persen.
"Mereka (warga Kota Bekasi), secara pendidikan bagus tapi belum tahu tentang kental manis itu bukan susu. Jadi ini jadi tantangan buat kita," kata Diah.
Melalui penelitian tersebut, dia pun berharap akan turut dapat semakin membantu PP Aisyiyah dan YAICI melihat realita konsumsi kental manis di Bekasi saat ini. Dengan begitu, edukasi masyarakat akan efektif dan konsumsi kental manis akan menurun.
"Harapannya konsumsi kental manis dapat terus menurun," ucap Diah.
Lebih lanjut, demi menyukseskan penelitian tersebut, Diah mengatakan bakal menggerakkan seluruh kader Pengurus Cabang Aisyiyah (PCA) untuk melakukan survei. Bukan hanya itu, seluruh PAUD dan TK kota Bekasi juga akan turut dilibatkan.
"Nantinya bakal melibatkan PAUD dan TK se-Kota Bekasi. Nantinya, seluruh kader Aisyiyah Kota Bekasi juga turut digerakkan untuk," tutup Diah.
"Kami akan melakukan penelitian bersama dengan YAICI terkait dengan stunting dan kental manis," kata Perwakilan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Diah Lestari Budiarti saat ditemui, Minggu (7/7/2024).
Diah mengatakan penelitian bersama YAICI menjadi penting agar dapat memiliki gambaran komprehensif terkait penggunaan kental manis dan kali ini dilakukan di Kota Bekasi. Pasalnya, banyak masyarakat seperti di kota Bekasi belum teredukasi bahwa kental manis bukan susu.
Data penelitian YAICI beberapa tahun bahkan menunjukkan konsumsi kental manis oleh ibu hamil berada di angka yang mengkhawatirkan yakni 70 persen.
"Mereka (warga Kota Bekasi), secara pendidikan bagus tapi belum tahu tentang kental manis itu bukan susu. Jadi ini jadi tantangan buat kita," kata Diah.
Melalui penelitian tersebut, dia pun berharap akan turut dapat semakin membantu PP Aisyiyah dan YAICI melihat realita konsumsi kental manis di Bekasi saat ini. Dengan begitu, edukasi masyarakat akan efektif dan konsumsi kental manis akan menurun.
"Harapannya konsumsi kental manis dapat terus menurun," ucap Diah.
Lebih lanjut, demi menyukseskan penelitian tersebut, Diah mengatakan bakal menggerakkan seluruh kader Pengurus Cabang Aisyiyah (PCA) untuk melakukan survei. Bukan hanya itu, seluruh PAUD dan TK kota Bekasi juga akan turut dilibatkan.
"Nantinya bakal melibatkan PAUD dan TK se-Kota Bekasi. Nantinya, seluruh kader Aisyiyah Kota Bekasi juga turut digerakkan untuk," tutup Diah.