Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sukses menyelenggarakan Festival Kenthongan sebagai bagian dari perayaan Milad Ke-59 UMP.
Festival yang digelar di Kampus I Ahmad Dahlan UMP, Minggu, menarik perhatian belasan grup kentongan yang menjadi peserta dan ribuan penonton karena menawarkan total hadiah sebesar Rp13 juta rupiah bagi peserta maupun penonton serta dibuka gratis untuk umum.
Ketua Panitia Festival Kenthongan Wildan Aji Saputra, M.Pd mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai grup kentongan dari berbagai daerah, yang menunjukkan keragaman budaya dan keahlian dalam seni kentongan.
"Setiap grup menampilkan pertunjukan penuh semangat dan kreativitas, memukau penonton yang memadati area kampus. Musik kentongan menciptakan suasana meriah dan penuh kebersamaan dengan membawakan lagu Himne UMP," jelasnya.
Beberapa grup yang berpartisipasi di antaranya adalah Ganesha Nadaswara Banyumas, Tangsi Laras Pageraji Cilongok, Pring Mangkubumi Karangnanas Sokaraja, Mangkusari Bojongsari, Sabana Percussion Tambaksogra Sumbang, Satria Prasasta Kedungwringin Patikraja, Seniman Ghaib Purbalingga, Pandawa Laras Purwokerto Kidul, Swara Espero Sumbang SMPN 2 Sumbang, dan Garuda Mas Rawalo Banyumas.
Salah seorang penonton yang datang bersama keluarganya, Sumirah mengapresiasi festival tersebut. "Festival ini sangat luar biasa. Kami bisa melihat berbagai kreativitas dari setiap grup yang tampil. Ini bukti bahwa seni kenthongan masih sangat diminati dan dijaga kelestariannya," ujarnya.
Penampilan para peserta dinilai oleh dewan juri yang terdiri atas ahli seni dan budaya, yaitu Irfan Fatkhurohman, M.Pd., Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum., Pratik Yuwono, S.Sn., M.A., dan Okto Wijayanti, M.A.
Baca juga: Perjalanan religius Nanik Setyawati di Asrama Unggulan UMP, menggapai prestasi dan keberkahan
"Kami sangat terkesan dengan kualitas penampilan semua grup. Penilaian kami didasarkan pada kreativitas, kekompakan, keaslian musik, dan penampilan keseluruhan. Semua grup tampil sangat baik, membuat tugas kami sebagai juri menantang,” jelas Irfan Fatkhurohman.
Sementara itu, Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso menyampaikan kebanggaannya terhadap acara tersebut. Menurutnya, Festival Kenthongan adalah bagian dari perayaan Milad Ke-59 UMP yang bertujuan merayakan kebudayaan lokal dan mempererat hubungan antara UMP dan masyarakat.
“Kami berharap acara ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun dengan lebih meriah dan lebih banyak peserta,” ungkapnya.
Menurut dia, Festival Kenthongan Milad Ke-59 UMP tidak hanya menyuguhkan hiburan berkualitas, juga memperkuat kecintaan terhadap seni dan budaya lokal.
Dengan antusiasme tinggi dari peserta dan penonton, kata dia, diharapkan festival ini dapat menjadi acara tahunan yang semakin besar dan berkesan.
"Ajang ini juga menjadi bukti nyata komitmen UMP dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia, serta memberikan ruang bagi para seniman untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka," kata Rektor. (tgr)
Baca juga: Hafal Al Quran antarkan Rayhana Khusna Aida raih beasiswa prestisius di UMP
Baca juga: Dekan FAI UMP: Kurban bukan sekadar berkurban hewan
Baca juga: Prof Sukirno ungkap rahasia belajar kuantum dan pembelajaran berdiferensiasi
Festival yang digelar di Kampus I Ahmad Dahlan UMP, Minggu, menarik perhatian belasan grup kentongan yang menjadi peserta dan ribuan penonton karena menawarkan total hadiah sebesar Rp13 juta rupiah bagi peserta maupun penonton serta dibuka gratis untuk umum.
Ketua Panitia Festival Kenthongan Wildan Aji Saputra, M.Pd mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai grup kentongan dari berbagai daerah, yang menunjukkan keragaman budaya dan keahlian dalam seni kentongan.
"Setiap grup menampilkan pertunjukan penuh semangat dan kreativitas, memukau penonton yang memadati area kampus. Musik kentongan menciptakan suasana meriah dan penuh kebersamaan dengan membawakan lagu Himne UMP," jelasnya.
Beberapa grup yang berpartisipasi di antaranya adalah Ganesha Nadaswara Banyumas, Tangsi Laras Pageraji Cilongok, Pring Mangkubumi Karangnanas Sokaraja, Mangkusari Bojongsari, Sabana Percussion Tambaksogra Sumbang, Satria Prasasta Kedungwringin Patikraja, Seniman Ghaib Purbalingga, Pandawa Laras Purwokerto Kidul, Swara Espero Sumbang SMPN 2 Sumbang, dan Garuda Mas Rawalo Banyumas.
Salah seorang penonton yang datang bersama keluarganya, Sumirah mengapresiasi festival tersebut. "Festival ini sangat luar biasa. Kami bisa melihat berbagai kreativitas dari setiap grup yang tampil. Ini bukti bahwa seni kenthongan masih sangat diminati dan dijaga kelestariannya," ujarnya.
Penampilan para peserta dinilai oleh dewan juri yang terdiri atas ahli seni dan budaya, yaitu Irfan Fatkhurohman, M.Pd., Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum., Pratik Yuwono, S.Sn., M.A., dan Okto Wijayanti, M.A.
Baca juga: Perjalanan religius Nanik Setyawati di Asrama Unggulan UMP, menggapai prestasi dan keberkahan
"Kami sangat terkesan dengan kualitas penampilan semua grup. Penilaian kami didasarkan pada kreativitas, kekompakan, keaslian musik, dan penampilan keseluruhan. Semua grup tampil sangat baik, membuat tugas kami sebagai juri menantang,” jelas Irfan Fatkhurohman.
Sementara itu, Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso menyampaikan kebanggaannya terhadap acara tersebut. Menurutnya, Festival Kenthongan adalah bagian dari perayaan Milad Ke-59 UMP yang bertujuan merayakan kebudayaan lokal dan mempererat hubungan antara UMP dan masyarakat.
“Kami berharap acara ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun dengan lebih meriah dan lebih banyak peserta,” ungkapnya.
Menurut dia, Festival Kenthongan Milad Ke-59 UMP tidak hanya menyuguhkan hiburan berkualitas, juga memperkuat kecintaan terhadap seni dan budaya lokal.
Dengan antusiasme tinggi dari peserta dan penonton, kata dia, diharapkan festival ini dapat menjadi acara tahunan yang semakin besar dan berkesan.
"Ajang ini juga menjadi bukti nyata komitmen UMP dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia, serta memberikan ruang bagi para seniman untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka," kata Rektor. (tgr)
Baca juga: Hafal Al Quran antarkan Rayhana Khusna Aida raih beasiswa prestisius di UMP
Baca juga: Dekan FAI UMP: Kurban bukan sekadar berkurban hewan
Baca juga: Prof Sukirno ungkap rahasia belajar kuantum dan pembelajaran berdiferensiasi