Purwokerto (ANTARA) - Seminar Nasional Hardiknas Tahun 2024 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi ajang bagi pakar pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Prof. Dr. Sukirno, M.Pd. untuk mengungkap rahasia belajar kuantum dalam rangka mengoptimalkan potensi murid melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Dalam seminar bertajuk "Optimalisasi Potensi Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Menuju Sekolah Menyenangkan", Prof. Sukirno menyampaikan wawasan mendalam mengenai peran guru sebagai pendidik profesional.
"Guru dan dosen memiliki kedudukan sebagai tenaga profesional dengan tujuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini mencakup berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab," katanya.
Prof. Sukirno membahas konsep belajar kuantum atau belajar dipercepat, yang dikenal melalui istilah seperti quantum learning, accelerated learning, dan how to learn anything quickly.
Ia menjelaskan bahwa belajar kuantum merupakan kiat dan metode yang menghemat waktu, mempercepat pemahaman, dan membuat proses belajar menjadi menyenangkan.
Baca juga: UMP segera gelar Festival Balon Udara untuk rayakan milad ke-59
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa belajar kuantum mengoptimalkan hasil belajar dengan membangkitkan semangat melalui berbagai keterampilan berbahasa, penggunaan media yang tepat, serta keleluasaan bagi peserta didik untuk menggunakan gaya belajar mereka.
"Belajar kuantum bersumber dari berbagai bentuk belajar yang dikembangkan oleh para ahli. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik," jelasnya.
Selain itu, dia juga membahas pembelajaran berdiferensiasi, merujuk pada pandangan Tomlinson bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik.
“Pembelajaran berdiferensiasi memberi keleluasaan dan mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik, sehingga mereka dapat meningkatkan potensi sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing,” kata Prof. Sukirno. (tgr)
Baca juga: Mendorong kualitas pendidikan melalui langkah revolusioner
Baca juga: Pelajar-mahasiswa Muhammadiyah Banyumas serukan aksi bela Palestina
Baca juga: Sentra Halal UMP gelar sosialisasi sertifikasi halal di Desa Wisata Kalisalak
Dalam seminar bertajuk "Optimalisasi Potensi Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Menuju Sekolah Menyenangkan", Prof. Sukirno menyampaikan wawasan mendalam mengenai peran guru sebagai pendidik profesional.
"Guru dan dosen memiliki kedudukan sebagai tenaga profesional dengan tujuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini mencakup berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab," katanya.
Prof. Sukirno membahas konsep belajar kuantum atau belajar dipercepat, yang dikenal melalui istilah seperti quantum learning, accelerated learning, dan how to learn anything quickly.
Ia menjelaskan bahwa belajar kuantum merupakan kiat dan metode yang menghemat waktu, mempercepat pemahaman, dan membuat proses belajar menjadi menyenangkan.
Baca juga: UMP segera gelar Festival Balon Udara untuk rayakan milad ke-59
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa belajar kuantum mengoptimalkan hasil belajar dengan membangkitkan semangat melalui berbagai keterampilan berbahasa, penggunaan media yang tepat, serta keleluasaan bagi peserta didik untuk menggunakan gaya belajar mereka.
"Belajar kuantum bersumber dari berbagai bentuk belajar yang dikembangkan oleh para ahli. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik," jelasnya.
Selain itu, dia juga membahas pembelajaran berdiferensiasi, merujuk pada pandangan Tomlinson bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik.
“Pembelajaran berdiferensiasi memberi keleluasaan dan mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik, sehingga mereka dapat meningkatkan potensi sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing,” kata Prof. Sukirno. (tgr)
Baca juga: Mendorong kualitas pendidikan melalui langkah revolusioner
Baca juga: Pelajar-mahasiswa Muhammadiyah Banyumas serukan aksi bela Palestina
Baca juga: Sentra Halal UMP gelar sosialisasi sertifikasi halal di Desa Wisata Kalisalak