Semarang (ANTARA) - Amartha dan Center of Economic and Law Studies (Celios) lembaga riset yang bergerak dalam lingkup analisis makro-ekonomi, kebijakan publik, ekonomi berkelanjutan, dan ekonomi digital meluncurkan Financial Technology (Fintech) Media Toolkit sebagai wujud advokasi perkuat pemahaman stakeholder dan publik atas penyediaan layanan keuangan mikro melalui teknologi sebagai wujud fintech yang mensejahterakan dan inklusif.

"Amartha dan Celios meluncurkan Fintech Media Toolkit sebagai wujud advokasi perkuat pemahaman publik terhadap fintech sebagai penyedia layanan keuangan mikro berbasis teknologi yang mampu mensejahterakan masyarakat secara merata dan inklusif," kata Aria Widyanto, selaku Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, pada kegiatan Fintech Journalists: Menjelajahi Dampak Fintech Melalui Lensa Jurnalistik, Selasa (5/3).

Penyaluran kredit mikro Amartha sendiri, lanjut Aria, tujuan utamanya adalah mendukung segmen akar rumput agar produktif sekaligus dorong pemerataan kesejahteraan di wilayah rural dan Sustainability Report Amartha 2022 menunjukkan layanan keuangan bagi segmen akar rumput yang produktif akan mendukung pemerataan kesejahteraan dan mempercepat inklusivitas keuangan Indonesia.

Menurutnya lanskap fintech Indonesia sendiri memang menunjukkan perkembangan pesat dengan hadirnya beragam layanan. Tren peningkatan volume penyaluran pinjaman secara digital dari Januari 2020 - September 2023 tercatat Rp21 triliun.

Ia menyebutkan Fintech Media Toolkit merekomendasikan empat aspek sebagai pedoman penguatan pembiayaan UMKM, meliputi: (1) peningkatan peran dan pemanfaatan Fintech, (2) peningkatan resiliensi UMKM khususnya dalam masa krisis, (3) perlunya membantu UMKM dalam transisi hijau, dan (4) perlunya ketersediaan data granular UMKM untuk membantu UMKM mengakses pembiayaan.

Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS menyatakan Fintech Media Toolkit ini merangkum berbagai konsep, inisiatif, strategi, dan kisah lapangan fintech di segmen akar rumput produktif, sebagai alat bantu tingkatkan public awareness.

Penguatan industri fintech, katanya, dapat diawali dengan penguatan fase credit scoring, sebagai upaya mitigasi risiko untuk menjaga kualitas penyaluran kredit mikro yang sehat, sebagai contoh Amartha mengoptimalkan penggunaan risk-profiling berbasis AI (kecerdasan buatan) agar lebih akurat untuk memitigasi risiko, serta menjaga kualitas
pinjaman ke UMKM.

Hal tersebut merupakan standar yang sangat baik di industri dengan misi akhirnya, katanya, mendorong partisipasi masyarakat dalam Impact investing, adanya peningkatan pemahaman publik yang lebih positif dan mengajak turut berpartisipasi dalam gerakan kolektif impact investing. Masyarakat umum, generasi muda, dapat berpartisipasi aktif mendukung fintech segmen akar rumput sektor produktif dengan berpartisipasi melalui impact investing.

Impact investing atau investasi berdampak merupakan salah satu strategi investasi yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial terhadap para investor tetapi juga turut berkontribusi dalam memberikan dampak sosial maupun lingkungan yang lebih luas dan positif. Kemitraan strategis antara sektor swasta, pemerintah, dan lembaga keuangan menjadi landasan penting dalam membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan impact investing.

Salah satu case study yang mengemuka adalah perjalanan Amartha mendukung impact investing secara berkelanjutan. Sejak didirikan pada 2010, Amartha berkontribusi pada kelompok-kelompok yang rentan di Indonesia seperti anak-anak dan para perempuan. Amartha menjembatani para pemilik modal baik dari individu hingga institusi berskala global, untuk menyalurkan permodalan berkelanjutan kepada UMKM akar rumput di wilayah rural yang bertujuan pemerataan kesejahteraan.

“Melalui bisnis modelnya, Amartha memberikan akses pendidikan di sektor formal maupun.informal, mendorong pemerataan digitalisasi untuk sektor pendidikan di wilayah pedesaan, hingga mendorong para perempuan di wilayah pinggiran pedesaan untuk lebih berdaya secara ekonomi dan keberlanjutan,” tutup Aria Widyanto.


Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024