Purbalingga (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto mengharapkan kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio putaran kedua yang dilaksanakan pada 15-21 Januari dan 19-25 Februari 2024 bisa melampaui target yang ditetapkan sebesar 95 persen.
"Tentunya kami berharap untuk putaran kedua bisa kembali melampaui target yang sebesar 95 persen seperti putaran pertama kemarin," kata Jusi di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan, berdasarkan data sasaran Sub PIN Polio di Purbalingga sebanyak 114.432 anak usia 0-7 tahun.
Sementara pada putaran pertama yang dilaksanakan pada 15-21 Januari, cakupannya mencapai 99,20 persen atau sebanyak 113.522 anak yang diimunisasi.
"Jika dilihat dari kelompok sasaran usia, untuk usia 0-59 bulan sasarannya sebanyak 71.606 anak dengan cakupan 97,14 persen atau 69.558 anak yang diimunisasi," katanya.
Selanjutnya untuk anak berusia 5 tahun hingga kurang dari 7 tahun, kata dia, jumlah sasaran 28.516 anak dengan cakupan 94,60 persen atau 26.977 anak yang diimunisasi.
Menurut dia, sasaran usia 7 tahun sebanyak 14.310 anak dengan cakupan 118,71 persen atau 16.987 anak yang diimunisasi.
Kadinkes mengakui jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah, total cakupan Sub PIN Polio putaran pertama di Purbalingga menempati peringkat ke-22.
"Oleh karena itu, kami akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar membawa anak-anaknya untuk mengikuti Sub PIN Polio putaran kedua meskipun telah diimunisasi pada putaran pertama," katanya.
Ia mengatakan hal itu penting dilakukan mengingat polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan, kecacatan seumur hidup, bahkan kematian.
Dalam hal ini, kata dia, penularan penyakit polio melalui air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio.
"Penyakit polio tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio termasuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat," kata Jusi.
Baca juga: Upaya Temanggung percepat pelaksanaan PIN polio
"Tentunya kami berharap untuk putaran kedua bisa kembali melampaui target yang sebesar 95 persen seperti putaran pertama kemarin," kata Jusi di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan, berdasarkan data sasaran Sub PIN Polio di Purbalingga sebanyak 114.432 anak usia 0-7 tahun.
Sementara pada putaran pertama yang dilaksanakan pada 15-21 Januari, cakupannya mencapai 99,20 persen atau sebanyak 113.522 anak yang diimunisasi.
"Jika dilihat dari kelompok sasaran usia, untuk usia 0-59 bulan sasarannya sebanyak 71.606 anak dengan cakupan 97,14 persen atau 69.558 anak yang diimunisasi," katanya.
Selanjutnya untuk anak berusia 5 tahun hingga kurang dari 7 tahun, kata dia, jumlah sasaran 28.516 anak dengan cakupan 94,60 persen atau 26.977 anak yang diimunisasi.
Menurut dia, sasaran usia 7 tahun sebanyak 14.310 anak dengan cakupan 118,71 persen atau 16.987 anak yang diimunisasi.
Kadinkes mengakui jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah, total cakupan Sub PIN Polio putaran pertama di Purbalingga menempati peringkat ke-22.
"Oleh karena itu, kami akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar membawa anak-anaknya untuk mengikuti Sub PIN Polio putaran kedua meskipun telah diimunisasi pada putaran pertama," katanya.
Ia mengatakan hal itu penting dilakukan mengingat polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan, kecacatan seumur hidup, bahkan kematian.
Dalam hal ini, kata dia, penularan penyakit polio melalui air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio.
"Penyakit polio tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio termasuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat," kata Jusi.
Baca juga: Upaya Temanggung percepat pelaksanaan PIN polio