Temanggung (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Bhumi Phala (Mipha) Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyelenggarakan bakti sosial pada pemulung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Sanggrahan.

"Saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif dari para siswa SMK Mipha yang telah menginisiasi dengan beberapa agenda, salah satunya bakti susial pada pemulung," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Sanggrahan Zaenal Abidin di Temanggung, Kamis.

Selain bakti sosial, mereka juga melakukan penanaman pohon dan aksi treatikal menggambarkan sebuah kegiatan yang ada di TPA bentuk kepedulian terhadap lingkungan bagaimana di situ ada beberapa pejuang lingkungan yaitu para pemilah sampah.

"Terima kasih sekali bahwa ada kepedulian dari para siswa untuk mendonasikan sembako diberikan kepada para pemilah sampah sehingga mereka terbantu sedikit masalah kesejahteraan dalam keluarganya," katanya.

Ia berharap mudah-mudahan ke depan ada siswa dari sekolah lain bisa membuat inovasi lagi, inisiatif lagi dalam bentuk kreasi yang lain sehingga bisa mengajak masyarakat untuk bisa lebih peduli terhadap sampah.

"Membudayakan membuang sampah pada tempatnya sehingga nanti harapannya Temanggung memang betul-betul terwujud untuk menjadi bebas sampah," katanya.

Di TPA Sanggrah jumlah pemulung ada 72 orang, mereka tinggal di sekitar sini wilayah sini.

Wakil Kepala Sekolah Mipha Eko Suseno mengatakan hari ini pihaknya mengajak beberapa anak untuk datang ke TPA Sanggrahan Temanggung dalam rangka mengedukasi anak-anak.

"Bahwa inilah TPA, kalau kemudian kita tidak memilah dan memilih sampah dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga maka sampah cepat menggunung dan pemulung akan kesulitan memisahkan sampah yang masih bisa digunakan dan tidak," katanya.

Ia menuturkan sebenarnya ini rangkaian kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMK Mipha Parakan dengan tema kali ini mengambil judul hidup berkelanjutan.

Dengan melihat TPA, katanya ingin menyadarkan pada anak-anak pentingnya untuk memilih dan memilah sampah dengan benar sampah yang organik mestinya dipisah dengan sampah yang anorganik supaya teman-teman pemulung di sini lebih mudah dalam memilih dan memilah sampah.

Baca juga: Cegah kebakaran, TPA Jatibarang Semarang perketat SOP kelola sampah

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024